- Tim Tvone-Joni bane tonapa
10 Tahun Rusak Parah, Jembatan Penghubung Luput Perhatian Pemerintah
Tana Toraja, Sulawesi Selatan - Tak kunjung mendapat perhatian pemerintah, jembatan Sarambu yang menjadi jalur penghubung antara Lembang (Desa) Leatung Matallo, Kecamatan Sangalla' Utara dengan Lembang (Desa) Raru Sibunuan, Kecamatan Sangalla' Selatan di Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, rusak parah dan kondisinya sangat memprihatinkan luput dari perhatian pemerintah.
“Ini akses utama warga pak, kami lalui setiap hari untuk menjual hasil bumi dan juga menjadi akses utama anak sekolah, tapi dengan kondisi begini sangat membahayakan, karena posisi jembatan miring dipas ujung yang kondisinya menurun, salah sedikit terjun ke sungai yang penuh batu," ungkap Yurita warga pasang dengan nada kesal.
Padahal jembatan yang panjangnya kurang lebih sepuluh meter tersebut terletak di Lingkungan Pasang, merupakan akses utama warga untuk menjual hasil bumi ke ibu kota kabupaten, bahkan juga menjadi akses utama yang ramai dilalui anak sekolah.
Mirisnya sejak 10 tahun terakhir, jembatan yang merupakan jalur penunjang ekonomi warga tersebut sampai saat ini tak kunjung mendapat perhatian baik dari pemerintah Lembang (Desa), Camat maupun Pemerintah Kabupaten.
Kondisi jembatan yang sudah miring dan bahkan rapuh tersebut, hanya ditutupi papan bekas, sehingga sangat rawan menelan korban. Warga berharap ada perhatian kusus dari pemerintah daerah, agar masyarakat dipelosok juga merasakan kemerdekaan seperti tagline pemerintah saat ini “Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat.
“Jembatan ini sudah sering dibahas di Musrembang, namun hanya sekedar dibahas, sebab sampai hari ini tak pernah dilirik, jangankan mau diperbaiki, diukur saja tidak pernah, itu makanya kami buat jalan alternatif disamping, karena kalau mau lewat di atas jembatan sangat berbahaya dan mengancam keselamatan," tegas Yurita.
Parahnya, jembatan yang merupakan jantung perputaran ekonomi warga tersebut sudah sering dibahas dalam sejumlah acara, baik melalui musrembang maupun dalam rapat – rapat terbatas, namun menurut warga sampai saat ini tak pernah terealisasi dan terkesan dibiarkan.
“Ya kami berharap pemerintah tolonglah jembatan ini diperbaiki dan jalannya, karena kalau ada yang sakit dan turun ke puskesmas berobat mau lewat mana, ini jalan utama, sehingga kami berharap betul–betul ada perhatian yang konkrit dari pemerintah, jangan hanya sebatas wacana saja," harap Yurita.(jbt/ask)