- Tim Tvone-Joni Bane Tonapa
Sempat Tertutup Akibat Tertimbun Longsor dan Batu, Jalur Trans Sulawesi akhirnya Bisa Dilalui Kendaraan
Toraja Utara, Sulawesi Selatan – Longsor di jalur Trans Sulawesi yang menghubungkan Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan dengan Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, tepatnya di Lembang Sikuku, Kecamatan Kapalapitu, akhirnya bisa kembali dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat setelah dua unit alat berat milik pekerja proyek diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pembersihan.
“Kami sudah berjam–am di sini pak, tapi mau di apa, kita tidak bisa lewat, jadi menunggu pembersihan sampai selesai,” Ucap Anto, Sopir Truk.
Walau sudah menerjunkan dua alat berat milik pekerja proyek jalan Trans Sulawesi, proses evakuasi material longsor memakan waktu hingga 3 jam, sebab selain material tanah yang cukup tebal menimbun badan jalan, batu berukuran jumbo juga sulit digerakkan, sehingga harus menurunkan alat breaker untuk memecahkan batu.
Selain mengevakuasi material longsor dan batu yang menutup badan jalan, alat berat juga digunakan untuk menyingkirkan batang pohon yang tumbang serta mengangkat tiang listrik yang patah akibat dihantam batu yang meluncur dari ketinggian sekitar 40 meter saat terjadi longsor.
“Kita upayakan hari ini semua rampung agar aliran listrik ke wilayah Rindingallo dan sekitarnya bisa segera kembali pulih, tim kami sudah menarik kabel dan tiang yang patah segera kami ganti,” ungkap Candra Prahadi, Petugas PLT Maiting Hulu 2.
Sementara para pengendara baik roda dua maupun roda empat yang hendak melintas ke wilayah Kecamatan Rindingallo maupun ke kota Rantepao ibu kota Kabupaten Toraja Utara, harus extra hati–hati karena kondisi aspal yang licin akibat tanah bercampur air yang menutup jalan.
Diketahui, jalur poros Rantepao–Sereale–Rindingallo ini merupakan jalur utama penunjang ekonomi warga, sehingga jika terjadi bencana longsor antrian kendaraan roda dua maupun roda empat di lokasi bisa mengular panjang, hingga menimbulkan kemacetan. (jbt/ask)