- Istimewa
Penertiban Aset Negara untuk Lahan Pembangunan Poltekpar Manado Bentrok, Petani Iba Minta Bantuan Presiden Jokowi
Minahasa, Sulawesi Utara - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melakukan penertiban aset Negara di Desa Kalasey dua, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara berujung bentrok Senin (07/11/2022) Siang.
Aksi bentrokan terjadi ketika ratusan aparat gabungan dari Polisi dan Pol PP memaksa masuk ke lokasi yang akan dibangun kampus Politeknik Pariwisata Manado, namun mendapat perlawanan keras dari warga dengan memblokir jalan dan membakar ban bekas di akses jalan masuk.
Petugas gabungan dari Pol PP, Shabara, Brimob dan Resmob Polresta Manado terus memukul mundur warga sehingga bentrok pun tak terhindarkan. Aksi saling dorang dan saling pukul antara warga dan petugas pun mewarnai jalannya proses pengosongan lahan tersebut.
Agustin Lombunaung, salah satu petani mengaku lahan tersebut sudah digarap oleh keluarganya sejak tahun 1932, dan kini dilanjutkannya sampai bisa menyekolahkan anak-anaknya dari hasi perkebunan.
"Anak-anak saya ada yang sudah jadi Polisi, dan ada yang sudah sarjana karena hasil dari perkebunan ini, dan sekarang lahan saya tinggal ini mengapa mau diambil lagi,"ujarnya dengan berlinang air mata.
Sambil menangis wanita parubaya ini juga berharap jeritannya bersama puluhan warga Desa Kalasey dua ini bisa didengar oleh Presiden Joko Widodo, karena mereka tidak pernah mendapatkan ganti rugi dari pemerintah.
"Pak Presiden Jokowi, tolong kami pak, kami hanya ingin mencari makan, kami hanya bertahan hidup dari hasil kebun kami ini, kami bukan mencari kekayaan pak, lahan kami yang tersisah tinggal ini pak, tolong kami pak Jokowi," harapnya.
Sementara itu, Kabag OPS Polresta Manado, Kompol Tommy Aruan mengatakan sebelumnya telah dilakukan tiga kali sosialisasi dan kegiatan penggalangan terhadap petani.
"Kami membantu Pol PP dalam hal ini memberikan pengamanan agar tidak terjadi hal-hal yang dapat menggagalkan rencana pemerintah dari aksi-aksi anarkis warga," ujar Aruan
Menurut Aruan, petugas gabungan dari Polisi 150 personil dan Pol PP 70 orang melakukan pengamanan masuknya alat berat untuk melakukan pagar keliling di lokasi yang akan di bangun kampus.
"Ini adalah kegiatan proyek pemerintah untuk pembangunan kampus poltekpar dan lahannya telah di hibakan ke kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Aruan.
Dia juga melanjutkan tadi sempat terjadi aksi-aksi anarkis warga yang mencoba menghadang dan menggagalkan proses pengosongan lahan.
"Tadi juga terlibat aksi dorong mendorong dari masyarakat dengan petugas keamanan namun telah dilakukan himbauan dan dilakukan dorongan untuk membuka akses masuk alat ke lokasi dan saat ini situasi sudah dapat terkendali. Juga beberapa warga dan mahasiswa yang diduga sebagai provokator sementara telah kami amankan" bebernya.
Tomy juga menghimbau kepada masyarakat Desa Kalasey dua agar mentaati apa yang telah menjadi aturan dari pemerintah.
"Sejarah tanah ini adalah tanah HGU milik negara yang telah di hibakan ke kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif untuk membangun kampus poltekpar Manado," jelas Aruan
Sebelumnya Lahan seluar 22 hektar di desa Kalasey dua ini telah di hibahkan Pemprov Sulut ke Kemenparekraf RI untuk pembanguna kampus politeknik pariwisata yang nantinya diharapkan akan menopang sumber daya manusia, dimana Likupang, Sulawesi Utara merupakan satu dari lima destinasi wisata super prioritas Indonesia yang telah di tetapkan pemerintah pusat.
"Dengan dibangunnya kampus di daerah itu saya kira akan membawa dampak perputaran ekonomi yang sangat luar biasa besarnya, dimana masyarakat bisa berjualan, bisa membangun tempat usaha kos-kosan, tempat foto copy dan tentunya bisa menyerap banyak tenaga yang nantinya akan dibutuhkan dalam mengelola kampus tersebut," ujar Harianto SPI, Sekertaris Umum Umum Lembang Sembilan Sulawesi Utara saat di wawancarai di Manado (07/11/2022) malam.
Menurutnya dampak ekonomi yang akan dirasakan langsung warga sekitar nanti sangat besar, dan mempunyai peluang tinggi untuk dibangun berbagai macam tempat usaha.
"Saya kira jangan dilihat hari ini kedepannya daerah sekitar kawasan kampus itu akan sangat ramai, orang-orang dari berbagai daerah akan datang berkuliah di situ, jika momen ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh warga tentu akan membawa berkah dan sejahtera bagi mereka," tutup Harianto SPI.(mdz/ppk)