- andi rahmat
Bayi Penderita Gizi Buruk Sinjai Berjuang Hidup Ditengah Keterbatasan Ekonomi
Sinjai, Sulawesi Selatan - Seorang balita penderita gizi buruk di di Dusun Lappacilama, Desa Alenangka, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, terpaksa dipulangkan dari rumah sakit karena keterbatasan biaya. Maulidyah Azzahrah yang masih berusia 1 tahun 6 bulan tersebut mulai mengalami sakit awal Januari tahun 2022.
Orang tua Maulidyah Azzahrah sebelumnya membawa anak mereka untuk mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Wahidin Sudiro Husodo Makassar. Namun karena keterbatasan biaya dan kondisi kesehatan anak yang makin memburuk, Muh Sabil dan Leli Sarti (orang tua Maulidyah Azzahrah) memutuskan untuk memulangkan anak mereka.
"Beban saya makin bertambah, jadi saya putuskan untuk keluar dari RS Wahidin meski anak saya belum sembuh," ungkap Sabil, Selasa (6/12/2022).
Sabil menceritakan pada awal Maulidyah Azzahrah dilahirkan, kondisi anak ketiganya tersebut tampak sehat. Namun pada awal tahun 2022 lalu, memasuki usia 3 (tiga) bulan anaknya mulai mengalami sakit. Tak lama kemudian anaknya kejang-kejang hingga kondisinya makin memburuk hingga saat ini.
Melihat kondisi anaknya yang sakit, Sabil dan Leli Sarti memutuskan untuk membawa anak mereka ke Puskesmas Samaenre. Namun untuk penanganan kesehatan lebih lanjut, pihak Puskesmas merujuk Maulidyah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sinjai.
Setelah mendapatkan perawatan selama 28 hari di RSUD Sinjai, Maulidyah dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin Makassar karena penyakit yang dideritanya semakin parah, namun tak kunjung sembuh. Kondisi tersebut membuat Leli Sarti gelisah dan depresi, psikologisnya mulai terganggu, ia juga mulai sakit.
Sabil yang hanya mengandalkan hidup dari pekerjaan sebagai buruh bangunan, dan Leli yang hanya ibu rumah tangga biasa sudah kewalahan untuk memenuhi biaya perawatan di rumah sakit. Akhirnya mereka memutuskan untuk memulangkan Maulidyah dari rumah sakit.
Kini Maulidyah Azzahrah kembali dibawa masuk ke RSUD Sinjai karena penyakitnya semakin parah. Namun saat ini Sabil dan Leli masih kebingungan untuk membiayai pengobatan buah hati mereka. Sabil dan Leli hanya berharap uluran tangan untuk meringankan derita buah hatinya.
"Kalau ada dermawan dan pemerintah pak bisa bantu kami demi kesembuhan anak saya," ujar Sabil kepada tvonenews.com.
(art/asm)