- Tim TvOne/Istimewa
Upaya Menurunkan Angka Diabetes Anak, Kepala BBPOM Medan Ingatkan Ini
Medan, Sumatera Utara - Meningkatnya angka diabetes yang menyerang anak hingga remaja mencapai 70 persen sejak 2010, dan 1.645 penderita tersebar di 13 kota di Indonesia termasuk Kota Medan, menjadi perhatian banyak pihak.
Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Medan, Drs Martin Suhendri, Apt, M Farm menjelaskan, timnya hampir setiap minggu turun ke lapangan untuk melakukan uji sampling jajanan, seperti makanan dan minuman yang dikonsumsi anak sekolah secara acak.
"Bukan hanya setiap bulan, tapi hampir setiap minggu tim kami terjun ke lapangan dengan melakukan uji sampling makanan dan minuman, kalau untuk minuman dalam kemasan kan sudah ada ambang batas gula yang aman dikonsumsi, jika tidak memenuhi syarat, tidak kita keluarkan izin edarnya,” jelas Martin, Senin (20/2/2023) pagi.
"Terkadang minuman yang dijual di sekolah-sekolah seperti gerobakan nah, itu yang perlu diwaspadai yang dapat membahayakan kesehatan anak-anak kita jika dikonsumsi secara terus menerus yang rata-rata menggunakan pemanis buatan bukan gula alami,” sambungnya.
Martin juga menjelaskan, Undang-undang No 18 Tahun 2012 tentang pangan menyatakan bahwa penyelenggaraan pangan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pangan yang aman, bermutu dan bergizi bagi konsumsi masyarakat.
Hal tersebut hingga saat ini menjadi acuan BPOM untuk terus melakukan sosialisasi ke masyarakat khususnya ke sekolah-sekolah pentingnya mengkonsumsi makanan bergizi, sekaligus menurunkan angka stunting di Sumatera Utara.
Sejalan dengan hal tersebut, BPOM Medan juga telah membentuk Rencana Aksi Nasional Pangan Jajanan Anak Sekolah (RAN PJAS) menuju pangan jajanan anak sekolah yang aman, bermutu dan bergizi yang salah satunya adalah melalui penyusunan pedomana pangan jajanan anak sekolah bagi pencapaian gizi seimbang bagi orang tua, guru dan pengelola kantin dengan cara mengedukasi untuk pencapaian gizi seimbang.
Golongan umur 10-12 tahun kecukupan zat gizinya relatif lebih besar daripada golongan umur 7-9 tahun, karena pertumbuhan relatif cepat, terutama penambahan berat dan tinggi badan. (Sgh/Nof)