- Tim TvOne/Yoga Syahputra
Pencurian Pohon Mahoni Marak di Tengah Bisnis Perabot Kreasi yang Menguntungkan
Medan, tvOnenews.com - Bisnis perabot kreasi khususnya berbahan dasar batang kayu pohon mahoni kini tengah banyak diminati. Pebisnis perabot mendapatkan untung fantastis dari laris manisnya produk yang dipasarkan ke masyarakat.
Pencurian pohon mahoni pun kini marak terjadi. Bahkan pencurian itu terjadi hingga ke komplek perumahan warga. Sayangnya, penebangan tersebut baru diketahui perangkat pemerintahan dari kepling, lurah dan camat. Hal ini terjadi di Komplek Perumahan Ikatan Dokter Indonesia, Jalan Pintu Air, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor.
Hingga warga pun beraksi karena merasa dampak dari pencurian atau penebangan pohon mahoni ilegal yang sudah berusia puluhan tahun itu.
"Inilah pohon mahoni yang ada puluhan tahun dan masih bagus tumbuhnya tampa ada batang yang kropos. Sehingga tidak ada hal yang dikhawatirkan warga, seperti pohon tumbang. Mahoni ini ada tiga batang pohon yang ditebang. Tidak tanggung pencurinya beraksi. Ukuran batang pohonnya pun kalau dipeluk harus dua orang,” ujar Kindi, warga setempat, Sabtu (25/2/2023).
Warga lain pun menyebut, kasus pencurian atau penebangan ilegal pohon mahoni tersebut terjadi seminggu lalu dan sudah dilaporkan ke kepling setempat.
Sementara itu, Lurah Kwala Bekala, M Prayuda mengakui adanya kejadian pencurian atau penebangan ilegal pohon mahoni. Namun Ia menjelaskan saat kejadian tidak ada keterlibatan oknum anggotanya seperti kepling.
"Laporan penebangan ilegal ini kami terima dari warga dan sudah kami laporkan ke dinas terkait dan mengirim tembusan ke Pemko. Siapapun yang terlibat nantinya akan diproses sesuai laporan yang sudah kita lakukan,” ujar Yudha.
Ia pun menjelaskan, 3 batang pohon mahoni itu persis berada di rumah warganya yang merupakan mantan hakim.
"Rumah itu rumah mantan hakim dan baru dibeli. Jadi ada tiga batang pohon mahoni. Saya terima laporannya penebangan itu atas permintaan yang bersangkutan. Hanya saja itu permintaan sepihak tanpa pemberitahuan kepada kami. Baik kepling dan kelurahan baru mengetahuinya pasca tiga pohon mahoni sudah ditebang. Dan kami mendapatkan info dari warga kemudian turun meninjau ke lokasi,” kata Yudha. (ysa/wna)