- Tim TvOne/Yoga
Diduga Bermasalah, Proyek Jaringan Distribusi Umum Saluran Penyediaan Air Minum Diprotes Warga
Medan, tvOnenews.com - Warga Jalan Medan Binjai Km 10,5, mengeluhkan pengerjaan proyek APBN, Jaringan Distribusi Umum Saluran Penyediaan Air Minum (JDU SPAM) sepanjang Medan, Binjai, Delisersang, yang diduga bermasalah. Pengerjaan proyek itu dilakukan oleh PT Brantas Abi Praya yang diduga disubkontrakkan oleh PT Hutama Karya dan beberapa PT lainnya yang diketahui bernilai Rp435 miliar. Warga mengeluh sebab selama pengerjaan proyek, drainase di areal proyek tidak mengalir sehingga menyebabkan banjir setiap hujan turun.
Tak tanggung-tanggung, air yang menggenangi kawasan tersebut bisa mencapai 20 hingga 30 centimeter. Selain menggenangi rumah warga, lapak dagang, banjir juga menggenangi rumah ibadah Gereja Keimanan.
"Kami tidak terima, bang. Karena setelah dibendung mereka, atau dicor mereka, parit itu jadinya banjir sampai ke dalam rumah ibadah kami. Entah gimana pengerjaan proyek ini, bang. Kesannya mereka tidak memikirkan kami yang berjualan dan tidak bisa beribadah di gereja. Makanya kami melaporkan kepada kepala desa,” ujar salah satu warga sekitar, Munandar, Jumat (3/3/2023).
Sementara, terkait laporan warga, Kepala Desa Paya Geli, Hardi Ismanto, yang disapa Pading langsung turun dan meninjau lokasi yang menjadi penyebab banjir.
"Jadi benar ada beberapa warga yang keberatan lantaran sudah 2 kali tempat usahanya dan rumah ibadah gereja tergenang air, sampai masuk ke dalam rumah ibadah gereja. Setelah kita tinjau, ternyata perusahaan yang mengerjakan ada menutup saluran parit (atau membendung parit), sehingga jalur air tadi tidak lancar akibat diperkecil. Makanya, para pekerjanya sudah kita panggil dan sudah kita sampaikan kepada pihak HK akan segera memperbaikinya supaya tidak terjadi banjir lagi khususnya di rumah ibadah gereja,” ucapnya.
Ia juga menambahkan bahwa warga yang mengalami kebanjiran diharapakan bersabar lantaran pihak desa sudah melaporkannya dan menegur para pekerja termasuk pengawas safety lapangannya.
"Harapannya apa yang dikeluhkan nantinya dapat berjalan dan dikerjakan oleh perusahaan,” lanjut Pading.