- Istimewa
Kronologi Ibu dan Dua Anaknya Tewas Terbakar dalam Kios di Lampung, Ketiganya Ditemukan Berpelukan
Lampung, tvOnenews.com - Kepala Bidang Penyelamatan Dinas Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Bandar Lampung, Krisna Laksmana membenarkan tiga orang ditemukan meninggal dunia saat api membakar kios semi permanen di Way Halim.
"Yang meninggal terbakar ibu dan kedua anaknya. Sekarang ketiganya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM)," kata Krisna Laksmana, Sabtu (18/3/2023).
Krisna mengungkapkan, pihaknya belum mengetahui penyebab terjadinya kebakaran yang menghanguskan kios batu akik.
"Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian," ujar dia.
Ia mengatakan untuk memadamkan api pihaknya mengerahkan empat unit mobil pemadam kebakaran.
"Sebanyak 30 personel Damkar yang dikerahkan," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kios semi permanen yang berada di Jalan Sultan Agung, Way Halim, Bandar Lampung, ludes terbakar, Sabtu, (18/3/2023) sekitar pukul 21.30 WIB.
Akibat kebakaran tersebut ibu dan dua anaknya ditemukan meninggal dalam keadaan berpelukan di dalam kios yang terbakar.
Kronologi
Kios semi permanen yang berada di Jalan Sultan Agung, Way Halim, Bandar Lampung, ludes terbakar, Sabtu, (18/3/2023) sekitar pukul 21.30 WIB.
Akibat kebakaran tersebut ibu dan dua anaknya ditemukan meninggal dalam keadaan berpelukan di dalam kios yang terbakar.
Menurut keterangan warga sekitar Prapto, kebakaran terjadi saat suami korban sedang keluar untuk membuang sampah yang berada di depan kiosnya berukuran 3x7 meter.
"Saat suami korban keluar tiba-tiba muncul percikan api yang menyambar bensin dan seketika api langsung membesar," kata Prapto, Sabtu (18/3/2023).
Prapto mengatakan, api cepat membesar karena bangunan kios batu akik itu berbahan papan kayu. Sehingga orang ada di dalam kios tidak bisa diselamatkan.
"Saya lihat ada ibu dan dua anaknya berpelukan karena terbakar," paparnya.
Saat api besar, lanjutnya, warga mencoba memadamkan dengan menyiarkan air seadanya. Namun, api sulit dipadamkan karena bangunannya bahan mudah terbakar.
"Kalau untuk penyebab kebakaran saya kurang tahu. Tapi depan kios itu jual bensin eceran," ungkapnya. (puj/ade/muu)