- Tim TvOne/Martinus
Viral di Media Sosial, 2 Orang TKI Minta Tolong Agar Dibantu Pulang ke Indonesia
Medan, tvOnenews.com - Viral di sosial media, dua orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Dusun III, Desa Selemak, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, meminta perlindungan hukum dan minta tolong untuk dipulangkan ke Indonesia.
Beredar di media sosial postingan @Eggi Aliandi, kedua TKI tersebut awalnya berangkat ke Arab Saudi dengan diiming-imingi oleh pihak agen sponsor untuk bekerja dengan gaji yang besar dan pekerjaan yang enak.
"Setelah sampai di Arab Saudi, mereka dipekerjakan tanpa istirahat dan tidak pernah tau waktu sampai pagi, meskipun dalam keadaan sakit mereka tetap harus kerja. Dan pernah disekap di kamar mandi satu malaman oleh majikannya, dan bahkan sempat akan mengalami percobaan asusila," tulis Eggi Aliandi dalam postingan media sosialnya.
Dalam video yang dibagikan pun, TKI bernama Irawalsyah mengatakan, kondisinya saat ini sedang sakit akibat bekerja tanpa istirahat dan tidak kenal waktu.
"Saya meminta bantuan kepada BAI DPD DKI Jakarta untuk pemulangan saya dari Arab Saudi, saya berada di Unaizah sedang sakit. Saya takut kenapa-kenapa, saya ingin pulang, tolonglah saya. Saya dengan adik saya di sini," ucap Irawalsyah dalam video yang beredar.
Dalam postingan tersebut pun, Eggi membagikan beberapa gambar yang menunjukkan kondisi kedua TKI yang dirawat di rumah sakit, dan adanya tisu dengan bercak merah diduga adalah darah, serta tampak tangan TKI tersebut pun mengalami beberapa luka.
Kedua TKI tersebut diketahui merupakan kakak beradik bernama, Wili Pitriawal (22) dan Irwalsyah (29) yang bekerja di negara Arab Saudi.
Menurut keterangan ibu kedua TKI, Yuliem, ia baru mengetahui kondisi anaknya di Arab Saudi setelah melihat viralnya postingan di media sosial, yang menunjukkan keadaan kedua anaknya yang sakit.
"Baru tau informasinya dari Facebook itu lah, kondisi anak saya sedang diinfus, mengeluarkan darah-darah yang nampak di tisu itu, tangannya luka-luka semua. Gak sanggup saya melihatnya," ungkapnya, Senin (20/3/2023).
Diceritakan Yuliem, kedua anaknya tersebut baru berangkat ke Arab Saudi sebulan yang lalu, dan sempat permisi kepada keluarga untuk bekerja sebagai TKI.
Kedua anaknya tersebut pun berangkat ke Arab Saudi karena adanya iming-imingi akan bekerja di restoran sebagai cleaning service.
Namun saat hendak berangkat kedua anaknya tersebut menyebutkan akan dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga di rumah yang berbeda, namun saling berdampingan.
"Katanya di restoran sebagai cleaning service, tapi pas sudah di Jakarta, anak saya menghubungi kami, katanya kerja sebagai asisten rumah tangga di rumah yang berbeda, cuman rumahnya hadap-hadapan," kata Yuliem.
Setelah keberangkatan kedua anaknya sebagai TKI di Arab Saudi, Yuliem mengatakan jarang berkomunikasi dengan kedua anaknya. Dikarenakan, mereka hanya diperbolehkan berkomunikasi ke Indonesia satu kali dalam 10 hari.
"Yah waktu di Arab Saudi ada komunikasi, cuman sekali dalam 10 hari, itupun hanya melalui chat dan pesan suara," ujarnya.
Dia bermohon agar kedua anaknya dapat dipulangkan ke Indonesia dengan kondisi yang sehat dan selamat.
"Kami berharap anak saya dibantu pulang ke Indonesia, ke pangkuan saya," pungkasnya. (Mss/Nof)