- tim tvOne/Wahyudi Agus
Awal Ramadhan: Sekelompok Remaja di Padang Berulah Hingga Acungkan Samurai, Korbannya KPID Sumbar
Padang, tvOnenews.com - Sekelompok remaja tak dikenal berulah di Kota Padang, Sumatera Barat pada awal Ramadhan 1444 Hijriyah, Kamis (23/1/2023). Korbannya, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat, Ficky Tri Saputra.
Kejadian itu terjadi saat Ficky melewati simpang empat Balai Baru By Pass Padang. Tiba-tiba dia dikejar sekelompok remaja tak dikenal. Hingga di depan kantor camat Kuranji, beberapa dari komplotan remaja tak dikenal ini sempat menendang motornya dengan sengaja.
“Beruntung saya masih bisa mengendalikan kendaraan hingga tak terjatuh, namun beberapa diantara mereka membawa samurai. Waktu saya menghindari kelompok itu, saya sempat menghafal salah satu nomor polisi motor mereka, untuk diteruskan ke pihak kepolisian” ujar Ficky.
Kejadian itu dikatakannya berawal pada Kamis (23/3/2023) pagi sekitar pukul 06.45 Wib saat Komisioner KPID Sumbar ini hendak mengambil nomor antrian jadwal konsul orangtuanya ke Semen Padang Hospital.
Namun tepat di simpang empat By Pass Balai Baru, dia melihat segerombolan remaja bersepeda motor berjumlah sekitar puluhan orang.
“Diantara mereka ada yang membawa senjata tajam,” katanya.
Ketika berpas-pasan, Ficky sempat menatap karena kaget. Namun, salah satu dari yang memegang samurai seolah tak terima dipandangi Ficky dan langsung memberi kode kepada temannya yang lain.
“Menghindari hal yang tak diinginkan, saya mempercepat laju motor,” ujarnya.
Namun, ternyata mantan jurnalis televisi di Padang ini dikejar hingga ke depan Kantor Camat Kuranji yang berjarak kurang lebih 500 meter dari simpang Balai Balai baru tersebut. Kemudian tepat di depan kantor camat motor Ficky pun ditendang.
“Tak hanya menendang motor, diantara mereka yang memegang samurai mencoba mengayunkan samurainya ke arah saya dan beruntung tidak kena,” kata Ficky.
Saat kabur dari kejaran sekelompok remaja tersebut, Ficky sempat menoleh kebelakang dan melihat jumlah motor yang mengejar mencapai puluhan motor.
“Bersyukur saya tidak kenapa-kenapa, namun apa yang telah dilakukan sekelompok remaja itu sangat meresahkan, apalagi diawal bulan suci Ramadhan yang harusnya berjalan dengan penuh ketenangan,” sesal Ficky.
Dia berharap ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah Kota Padang dalam melakukan pengawasan terhadap remaja-remaja yang terlibat aksi tersebut.
“Termasuk juga diharapkan pihak kepolisian segera menindaklanjuti kejadian-kejadian yang meresahkan warga kota seperti ini,” katanya. (Yud)