- Tim TvOne/Yoga Syahputra
Waw! Akun Instagram Pengacara Kondang Berdarah Batak Ini Beberkan Hal Mengejutkan Soal Kematian Bripka Arfan Saragih
Medan, tvOnenews.com - Pengacara kondang berkelas international, Dr Hotman Paris Hutapea ikut angkat bicara ditengah kasus menyolok atas kematian anggota Polres Samosir, Bripka Arfan Saragih yang dibeberkan Kapolres AKBP Yogie Hardiman tewas bunuh diri menenggak cairan sianida. Lewat akun Instagram resminya, @hotmanparisofficial yang memiliki 7,7 juta pengikut, Hotman membeberkan hal mengejutkan. Tak hanya itu dalam postingan video yang diunggah 5 jam lalu tersebut, ia menyampaikan harapannya kepada Kapolri.
Anggota Polres Samosir tersebut dituduh melakukan penggelapan pajak kendaraan warga senilai Rp 2,5 miliar, dan di tengah perjalanan kasus telah membayar kerugian korban senilai Rp 750 juta dari jumlah total sekitar Rp 1,3 miliar yang dituduhkan padanya.
Namun aneh, terduga pelaku serta disebut saksi mahkota terkait kasus yang bergulir itu, Bripka Arfan Saragih malah ditemukan tewas disebut bunuh diri dengan menenggak cairan racun sianida.
Hingga sang istri, Jenni Irene Boru Simorangkir menilai hal tersebut sangat janggal, karena Bripka AS sempat mengaku kepada istri telah diancam Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman sebelum ditemukan tewas. Bahkan disebutkan sederet kejanggalan dari Polres Samosir yang ia alami ditengah kejadian tewasnya sang suami.
Postingan video Hotman Paris Hutapea itu pun sudah dilihat dan disukai oleh 5325 orang. Dimana 143 orang telah memberikan komentarnya.
"Salam Hotman 911, Hotman 911 mengimbau kepada Bapak Kapolri dan Bapak Kadiv Propam Mabes Polri agar kiranya misteri kematian polisi Bripka AS di tanah batak, di Pulau Samosir dipindahkan pemeriksaannya dari Polda Sumatera Utara ditarik ke Mabes Polri," ungkap Hotman Paris.
"Karena sepertinya ada keanehan dalam kematiannya tersebut, sepertinya ada kaitan-kaitannya dengan masalah yang dia (korban) hadapi belakangan ini terkait dengan sesama oknum polisi di Kepolisian di mana dia bekerja," ungkapnya.
"Kok tiba-tiba bisa oknum polisi makan racun sianida, aneh bin ajaib," tegas Hotman.
Terkait hal tersebut, Hotman Paris lalu meminta Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar segera memindahkan atau menarik kasus tersebut dari Polda Sumut ke Mabes Polri. Agar penyelidikan kasus dapat berjalan secara objektif, dan membongkar siapa dalang di balik kematian Bripka AS.
"Mohon agar Bapak Kapolri dan Bapak Kadiv Propam Mabes Polri agar pemeriksaannya agar ditarik pemeriksaannya ke Mabes Polri untuk membongkar siapa di belakang dalang kematian tersebut.”
"Kalau di Medan rasa-rasanya masih terlalu dekat dengan Kepolisian di Samosir, harus yang lebih objektif di Jakarta, di Mabes Polri. Salam Hotman Paris," jelasnya.
Ditelusuri dari postingan selanjutnya, video Instagram, Hotman pun juga telah memposting video tayang pengakuan Jenni Irene Boru Simorangkir, istri Almarhum Bripka Aefan Saragih dengan tulisan "Tangis istri almarhum ! Ayok bersuara agar pemeriksaan diambilalih Mabes Polri.” Di mana video itu diupload pada 1 jam lalu.(YSA/LNO)