- daud sitohang
Tersangkut Kasus Bripka AS, Ini Profil Kapolres Samosir yang Baru
Samosir, tvOnenews.com - Baru menjabat sekitar dua bulan menjadi Kapolres Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, AKBP Yogie Hardiman, menjadi sorotan setelah kematian anggota Sat Lantas Polres Samosir Bripka Arfan Saragih.
Dalam keterangan persnya kemudian, penyidik Polres Kabupaten Samosir, menyimpulkan almarhum meninggal dunia karena menenggak cairan sianida, dan menerangkan bahwa Bripka AS merupakan salah satu pelaku penggelapan pajak kendaraan, dengan total uang yang digelapkan sebesar Rp2,5 miliar.
Hal ini kemudian mendapatkan reaksi keberatan dari pihak keluarga korban yang menilai kematian Bripka AS bukanlah karena bunuh diri, namun dibunuh.
Dari informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, AKBP Yogie Hardiman merupakan alumni Akpol (Akademi Kepolisian) tahun 2003 yang menjabat sebagai Kapolres Samosir sejak 12 Januari 2023.
Perwira menengah Polri ini menggantikan pendahulunya, yaitu AKBP Joshua Tampubolon yang saat ini menjabat sebagai Kapolres Pelabuhan Belawan.
Sebelum menjabat sebagai Kapolres Samosir, AKBP Yogie merupakan Kanit 2 Subdit V, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipidaksus) Bareskrim Polri. Selama berkarir di Kepolisian, Yogie Hardiman juga pernah menjabat sebagai Kepala Sentral Pelayanan Kepolisian (KSPK) Polres Kota Bengkulu.
Selanjutnya, polisi berpangkat melati dua ini pernah menjabat Kepala Satuan Reskrim Polres Berau, Kalimantan Timur, dan Kepala Satuan Reskrim di Polres Kutai Timur.
Saat ini, nama AKBP Yogie Hardiman santer terdengar, dan dikaitkan dengan kasus kematian Bripka AS yang disebut pihak keluarga meninggal dunia karena dibunuh, dan bukan bunuh diri. Hal ini diungkapkan pihak keluarga bersama kuasa hukumnya pada Senin (21/3/2023) kemarin di Medan, yang menyebutkan Bripka AS tewas dibunuh.
“Ya, sudah kita laporkan ke Polda Sumut pada Jumat (17/3/2023). Laporan itu terdaftar dengan nomor: STTLP/B/340/III/2023/SPKT/Polda Sumut dengan pelapor Jeni Irene Samosir. Laporan kita Pasal 338 soal dugaan pembunuhan," kata Fridolin. (dsg/wna)