- Tim Tvone/Yoga
Kompolnas dan Polda Sumut Beberkan Alur Kematian Bripka Arfan Saragih, Ternyata Begini yang Sebenarnya Terjadi
Medan, tvOnenews.com - Babak akhir misteri kematian almarhum Bripka Arfan Saragih selesai sudah. Bahkan kasus dugaan kematian almarhum yang sebelumnya dilaporkan istri almarhum, Jenni Irene Boru Simorangkir itu dinyatakan ditutup. Kini pendalaman materi pemeriksaan yang masih berlanjut adalah pengusutan kasus penggelapan pajak PKB UPTD Samsat Pangururan Samosir yang merugikan ratusan masyarakat wajib pajak dan juga Dispenda.
Kasus kematian Bripka Arfan Saragih ditangani dengan Scientific Crime Investigation. Sekian lama proses pemeriksaan dan pendalam yang dilakukan tim gabungan Polda Sumut yang di pimpin langsung Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak.
Enam puluh orang saksi telah diperiksa untuk dimintai keterangannya terkait tewasnya Bripka Arfan Saragih.
Dalam penangaan kasus ini, Polda Sumut mengambil alih penuh penanganannya. Dimana hasil pemeriksaan sebelumnya di Polres Samosir dimulai dari nol.
Hingga Polda Sumatera Utara (Sumut) telah selesai melaksanakan gelar perkara ulang penyelidikan terhadap kasus kematian Bripka Arfan Saragih (AS).
Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, memaparkan , pelaksanaan gelar perkara kasus kematian Bripka Arfan Saragih melibatkan tim forensik, psikologi, ahli pidana, toksiologi, IT, serta keluarga Bripka Arfan.
"Malam ini saya menyampaikan secara resmi dan dapat dipertangunggjawabkan serta terfaktakan, hasil perkembangan penyelidikan kematian Bripka Arfan Saragih yang menjadi komplain pihak keluarga," katanya, Selasa (4/4/2023) malam.
Almarhum Bripka Arfan Saragih dan Istri
Panca menyebut, pada tanggal 24 Maret 2023 lalu mendapat pengaduan dan keluhan dari istri almarhum Bripka Arfan Saragih dan mempertanyakan hasil konferensi pers dari Polres Samosir atas meninggalnya personel Satlantas Polres Samosir yang dinilai janggal.
"Karena pihak keluarga menilai kematian Bripka AS ada yang janggal, saya pun mengundang dan bertemu dengan istri beserta tim kuasa hukum almarhum untuk mendengar langsung keluhannya. Lalu menarik kasus kematian yang ditangani Polres Samosir ke Polda Sumut," ujarnya.
Sosok yang viral menangkap dan mendudukkan DPO bos Judi Online, Jonni Apin BK itu menuturkan, ada empat pengaduan serta keluhan yang disampaikan keluarga Bripka Arfan Saragih yakni penemuan jenazah pada 6 Februari 2023 di Desa Siogung-ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.
Kemudian, laporan Jenni selaku istri Bripka jenni istri ke Mapolda Sumut dugaan pembunuhan serta adanya pengaduan masyarakat tentang penggelapan uang pajak kendaraan.
"Selama 10 hari melakukan penyelidikan serta menggelar pra rekonstruksi dengan melibatkan Direktorat Reskrimum, Dit Reskrimsus, Bid Propram dan Inspektorat Polda Sumut, telah disimpulkan penyebab kematian Bripka AS," tuturnya.
"Untuk penyebab kematian Bripka AS, Kapoldasu menerangkan Bripka AS mati lemas akibat masuk racun sianida melalui saluran makan hingga lambung lalu ke saluran nafas disertai adanya pendarahan pada rongga kepala akibat trauma tumpul (benturan di kepala).
"Maksud dari benturan di kepala ini oleh para ahli mengungkap benturan yang terjadi karena kepala mendekati objek dan tidak ada luka pada bagian kulit. tidak ada tanda-tanda kekerasan yang disengaja terkait kematian Bripka AS serta tidak ditemukannya tanda-tanda paksaan masuknya racun sianida ke tubuh korban.
"Tim penyelidik yang dibentuk juga menemukan fakta, bahwa Bripka AS sebelum meninggal dunia telah memesan racun sianida melalui online. Hal itu terungkap dari hasil pemeriksaan hand phone milik almarhum," ujar Panca.
Jenderal bintang dua itu menuturkan bahwa berdasarkan fakta-fakta serta keterangan para ahli forensik, psikologi dan tiksiologi menyimpulkan Bripka AS bunuh diri karena faktor permasalahan dugaan kasus penggelapan uang para wajib pajak di Kabupaten Samosir yang dialami.
"Untuk menguatkan kematian Bripka AS karena diduga terlibat kasus penggelapan uang pajak, tim penyelidik telah memeriksa sebanyak ratusan para wajib pajak kendaraan bermotor yang menjadi korban, 99 saksi dari Polri dan masyarakat serta melakukan olah TKP serta pra rekonstruksi sebanyak 41 adegan," tuturnya.
Panca menambahkan, tim penyelidik juga menemukan bukti pada 3 Februari 2023 korban mencari situs-situs cara bunuh diri melalui hand phone. Itu menggunakan pelacakan menggunakan ponsel android almarhum sebelum disita Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman.
"Tanggal 22 Februari pemesanan racun sianida secara online, hingga tanggal 30 Februari pesanan tiba disampaikan kurir ke Almarhum Arfan Saragih. Lalu si kurir ini pun sudah dua kali mengantarkan paket ke almarhum," kata Panca.
Serta ketika digelar pra rekonstruksi ada saksi yang melihat sepeda motor korban berada di TKP Desa Siogung-ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.
"Sehingga dengan digelarnya kasus ini melibatkan para ahli disimpulkan kematian Bripka AS karena bunuh diri dan tidak ada tanda-tanda kekerasan," pungkasnya.
Fridolin Siahaan selaku kuasa hukum, beserta Jenni Irene Boru Simorangkir dan keluarga besarnya yang hadir, menerima dengan hasil pemeriksaan sekian lama. Mereka juga mengamini dan mengapresiasi penuh penanganan hingga pengungkapan di Polda Sumut dan Kompolnas.
"Iya benar ternyata bunuh diri. Kami menerima hasil penelusuran dan pendalaman yang dilakukan Pak Kapolda serta tim jajaran. Termasuk Kompolnas. Ini akhirnya khusus tewasnya Bripka Arfan bunuh diri sudah terang, ujar Fridolin didampingi kliennya Jenni Irene Boru Simorangkir selaku pelapor. (ysa/lno)