- Tim Tvone/Kurnia
600 Ekor Sapi Pesanan Kebutuhan Lebaran Tanjungpinang dan Bintan Tidak Kunjung Datang
Tanjungpinang, TvOnenews.com - Sebanyak 600 ekor sapi pesanan dari Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memenuhi kebutuhan lebaran di Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan hingga kini tidak kunjung datang.
Ratusan ekor sapi itu dipesan oleh sejumlah peternak di Tanjungpinang dan Bintan sejak bulan Pebruari 2023.
"Sudah lebih dari sebulan dipesan. Mungkin karena banyak prosedur yang harus dilewati untuk proses pengiriman," ujar Pardamean Sembiring, salah seorang peternak sapi di Tanjungpinang, Rabu (5/4/2023).
Sembiring mengungkapkan, stok sapi ternak di Tanjungpinang saat ini sangat minim, sementara kuota untuk memasukkan sapi ternak ke Tanjungpinang kini juga sudah habis.
"Sekarang ini kuota habis, jadi kami menunggu kuota untuk tahun 2024," ungkapnya.
Sementara Kepala Kantor Karantina Pertanian Tanjungpinang, Aris Hadiyono mengatakan saat ini ratusan sapi pesanan itu sedang dalam proses memasukan ke atas kapal, akan dikirim pada 3 hari kedepan, dari Pelabuhan Tenau Kota Kupang.
"2 sampai 3 hari kedepan sudah diberangkatkan. teknis karantina sudah selesai, dari cek kesehatan hingga perlengkapan dokumen," ujar Aris, Selasa (5/4/2023).
Aris menjelaskan, pengiriman sapi dari NTT ke Pulau Bintan ini membutuhkan waktu 9 sampai 10 hari. Setelah tiba, ratusan sapi akan menjalani pengecekan kesehatan yang dilakukan Petugas Karantina Tanjungpinang.
Sapi-sapi ini nantinya akan dikarantina selama 3 hari, dan dilakukan pemantauan oleh petugas dari karantina pertanian dan Dinas terkait, yang ada di wilayah setempat.
"Ini untuk mengantisipasi penyakit yang dibawa sapi. 10 hari di perjalanan biasanya tidak ada masalah termasuk penyakit, asalkan makanannya cukup saat diperjalanan,” sebut Aris.
Sebelumnya, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinang menyampaikan akan ada ratusan sapi pesanan dari pengusaha ternak di Tanjungpinang, untuk memenuhi kebutuhan di Pulau Bintan (Tanjungpinang-Bintan).
Sapi dipesan dari wilayah NTT karena berstatus zona hijau Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sama halnya dengan Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan berstatus zona hijau.(ksh/cai)