- Antara
Ketua Satgas PMK: 525 Ekor Sapi Asal NTT Tiba di Kepri
Tanjungpinang, tvOnenews.com - Ketua Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Adi Prihantara mengatakan, sebanyak 525 ekor sapi asal Nusa Tengggara Timur (NTT) tiba di Kepri melalui pelabuhan Sri Bayintan Kijang, Kabupaten Bintan.
"Sudah masuk hari ini menggunakan kapal kargo dengan menempuh perjalanan laut sekitar 8 hari," kata Adi Prihantara di Tanjungpinang, Rabu (12/4/2023).
Adi mengatakan, jumlah 525 ekor sapi dari NTT tersebut di bawah usulan Satgas PMK Kepri yang sebanyak 600 ekor.
Hewan ternak itu diperlukan untuk memenuhi kebutuhan daging sapi potong bagi masyarakat di Pulau Bintan (Tanjunginang-Bintan) pada saat bulan Ramadhan hingga hari raya Idul Fitri dan Idul Adha tahun 2023. "Kebutuhan daging sapi terbesar itu di hari raya Idul Adha," ujar dia.
Ia memastikan, sapi yang didatangkan dari luar NTT itu sudah mengantongi izin dan rekomendasi dari Satgas PMK nasional atau pemerintah pusat. Hal ini mengingat NTT berstatus zona hijau wabah PMK, begitu pula Pulau Bintan, Kepri.
Adi juga menjamin, ratusan ternak sapi yang baru masuk tersebut dalam keadaan sehat karena telah dikarantina selama 14 hari di NTT sebelum kemudian dikirim ke Kepri.
"Sampai di sini dikarantina lagi sekitar 14 hari di kandang-kandang milik peternak sapi. Lalu disuntik vaksin sebagai upaya mencegah berbagai penyakit berbahaya pada hewan ternak, seperti PMK," ujar Adi.
Sekdaprov Kepri itu pun mengakui saat ini pasokan ternak sapi di Kepri sangat terbatas, sehingga terpaksa dipasok dari daerah lain dengan catatan wilayah dimaksud zona hijau atau bebas PMK ternak.
Menurutnya, menjaga ketersediaan ternak sapi di daerah sangat penting seiring tingginya permintaan masyarakat selama Ramadhan hingga hari raya Idul Adha mendatang. "Kepri masih ketergantungan ternak sapi dari provinsi lain, karena persediaan bibit sapi lokal yang masih sangat minim," ujarnya.
Adi memprediksi harga jual daging sapi segar ke depan naik dari biasanya dipicu adanya tambahan beban biaya akomodasi pengiriman bibit sapi dari luar daerah yang harus dikeluarkan oleh para pedagang atau peternak sapi lokal. (ant/wna)