- Tim TvOne/Zulfahmi
Pedagang Pernak Pernik Lebaran Kebanjiran Pesanan, Omzet Meningkat 50 Persen
Medan, tvOnenews.com - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah, sejumlah pedagang musiman pun mulai menjamur dibeberapa kawasan Kota Medan. Salah satunya adalah pedagang pernak pernik lebaran.
Sejak pagi hari, berbagai jenis pernak pernik atau assesoris lebaran dijajaki pedagang di seputaran Jalan Adi Sucipto, Medan Polonia, dengan harga yang bervariasi.
Salah satu pedagang, Ismaliyah, menceritakan, dagangan yang dirintisnya bersama sang suami saat ini sudah berjalan delapan tahun. Pernak pernik yang dijualnya pun merupakan hasil kerajinan tangan suami. Namun dalam beberapa tahun ini usahanya mengalami peningkatan, sehingga saat menjelang lebaran ia harus menambah jumlah karyawannya, guna memenuhi kebutuhan produksinya. Terhitung saat ini usahanya sudah mempekerjakan sepuluh orang karyawan.
“Awal mula bangun usaha dilokasi ini dari tahun 2015 pekerjanya masih kami-kami aja sih. Tapi alhamdulillah meningkat kan, jadi untuk pekerja sendiri kami jelang lebaran ini sudah sepuluh anggota, karena kan banyak yang mau dibuatkan,” kata Ismaliyah, kepada tvonenews.com, Jumat (14/04/2023).
Pedagang Pernak Pernik Lebaran di Medan
Dijelaskannya, dagangan pernak pernik lebaran miliknya ini terdiri dari lampion, lentera, bulan bintang, bulan mesjid, unta, pohon kurma dan bedug yang sudah di pasarkan sampai ke luar Kota. Harganya bervariasi mulai dari Rp5.000 hingga Rp250.000.
“Kalau yang dibuat sih itu lampion, lentera, bulan bintang, bulan mesjid, unta, pohon kurma, bedug, ada juga bedug gantung. Kalau dari lampion ya standar aja sih, ukuran kecil dia harganya Rp25.000 tapi kalau yang besar harganya Rp50.000, yang sedang juga ada harganya Rp35.000. Ketupat harganya dari Rp5.000 sampai Rp80.000," sebutnya.
Ada juga kami jual satu set semacam bedug sama unta, satu set bedug satu set menara harganya bisa jutaan. Soal penjualan, alhamdulillah sudah sampai ke Kisaran, Siantar, paling jauh ke Jakarta sama Aceh. Kalau untuk Medan kami paling jauh Binjai," ujar Ismaliyah.
Disinggung mengenai omzet, dia mengaku mengalami perbedaan saat hari puasa hingga menjelang lebaran. Untuk saat ini penjualannya sudah mengalami peningkatan sebesar 50 persen.
“Omset saat puasa sama jelang lebaran gini beda. Omzetnya nggak banyak, tapi jelang lebaran gini lumayan alhamdulillah omzetnya sudah capai 50 persen, dibanding tahun lalu pas Covid. Tahun-tahun lalu pada Covid-19, justru modal pun ngga balek malah rugi," Tutupnya. (zul/haa)