- Antara
BPBD Data Dampak Rentetan Gempa di Pulau Simeulue Aceh
Banda Aceh, tvOnenews.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simeulue, Aceh, mendata dampak rentetan gempa bumi yang mengguncang kabupaten kepulauan tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simeulue, Zulfadli, mengatakan data sementara saat ini belum ada laporan terkait kerusakan maupun korban yang disebabkan gempa bumi tersebut.
"Tim masih mendata dampak gempa tersebut. Rentetan empat gempa tersebut dirasakan, walau tidak terlalu kuat," kata Zulfadli, Sabtu (29/4/2023).
Sebelumnya, empat rentetan gempa bumi mengguncang kabupaten kepulauan di Samudra Hindia tersebut sepanjang Sabtu (29/4) mulai pukul 03.07 WIB hingga pukul 04.38 WIB.
Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa pertama dengan magnitudo 3,6 dirasakan pada pukul 03.07 WIB. Titik gempa pada 5.67 Lintang Utara (LU) dan 95.50 Bujur Timur (BT). Pusat gempa di kedalaman 32 kilometer serta berjarak 25 kilometer timur laut dari Sinabang, ibu kota Kabupaten Simeulue.
Gempa kedua dengan magnitudo 4,9, terjadi pukul 03.46 WIB. Titik gempa pada koordinat 2.49 LU dan 96.58 BT. Pusat gempa berada di kedalaman 26 kilometer serta berjarak 22 kilometer timur laut dari Sinabang
Kemudian, gempa ketiga dengan magnitudo 2,8 terjadi pada pukul 04.35 WIB. Titik gempa pada koordinat 2.62 LU dan 96.63 BT. Pusat gempa berada di kedalaman 33 kilometer serta berjarak 33 kilometer dari Sinabang.
Serta gempa keempat dengan magnitudo 2,6 terjadi pukul 04.38 WIB. Titik gempa pada 2.66 lintang Utara (LU), 96.60 bujur timur (BT). Pusat gempa di kedalaman 13 kilometer dengan berjarak 33 kilometer dari Sinabang.
Kabupaten Simeulue merupakan wilayah kepulauan terluar di Provinsi Aceh. Pulau Simeulue berada di Samudra Hindia yang jaraknya sekitar 180 mil laut dari pesisir barat Pulau Sumatera.
Kabupaten Simeulue merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejak tahun 1999. Kabupaten Simeulue memiliki 10 kecamatan dengan 138 gampong atau desa yang dihuni sekitar 94 ribuan jiwa. (ant/wna)