- Tim TvOne/ Beni
Warga Sijunjung Jadi Korban Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang di Myanmar
Sijunjung, tvOnenews.com - 20 Warga Negara Indonesia (WNI) diduga menjadi korban Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar. Kasus ini pertama kali diketahui setelah viralnya unggahan para korban melalui akun Instagram @bebaskankami.
Dari puluhan WNI itu, terdapat seorang warga asal Jorong Tanjung Beringin, Nagari (Desa) Tanjung, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat yang bernama Muhamat Usni Sabil (28).
Dewi Murni (47) saat dikonfirmasi tvOnenews.com pada Rabu (3/5/2023) mengaku mengetahui anaknya ikut menjadi korban setelah viralnya video para WNI ini meminta tolong agar dipulangkan ke Indonesia. Video ini pertama kali tersebar di grup WhatsApp.
"Di video yang beredar memang ada anak saya, pakai baju hitam," kata Dewi saat diwawancarai tvOnenews.com, Rabu (3/5/2023) pagi.
Sebelumnya, Dewi Murni, seorang ibu asal Kabupaten Sijunjung berharap ke Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, serta Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir sambil menunjukkan foto anaknya, Muhamat Usni Sabil yang diduga jadi korban TPPO di Myanmar.
Dewi Murni menangis terisak-isak sambil menunjukkan foto anaknya. Dewi menyebutkan, terakhir kali berkomunikasi dengan anaknya pada Sabtu (22/4/2023) atau ketika hari Lebaran. Sabil ketika itu menghubungi dan meminta tolong kepada orang tua.
"Dia bilang, mama tolong bebaskan kami. Kami tidak sanggup lagi. Siksaan yang kami hadapi sudah tidak manusiawi lagi. Kami disiksa, disetrum, dicambuk, dipukul, tidak dikasih makan dan minum," cerita Dewi menirukan perkataan anaknya sambil menangis.
Sabil merupakan anak pertama dari empat bersaudara, dia merupakan tulang punggung keluarga buat orang tua serta anaknya.
Saat akan berangkat ke luar negeri pada November 2022, Sabil sempat memberikan kabar dari Jakarta. Namun informasi yang diberikan akan berangkat ke Thailand, bukan Myanmar.
"Dia telepon, mama saya mau kerja di Thailand. Saya tanya kerja apa? Dia bilang shooting film Asia, dia di Indonesia memang sering main film, tapi figuran. Katanya di Thailand di perusahaan, di bidang komputer," ungkapnya.
Dewi meminta pemerintah dapat bergerak cepat menyelamatkan anaknya dan WNI lainnya. Ia berharap anaknya dapat pulang dengan selamat.
"Bapak pemerintah bisa memulangkan anak saya secepatnya dengan selamat. Kami sudah berupaya menghubungi setiap hari, tapi tidak bisa. Handphone disita, karena mereka disekap," katanya.
"Harapan kami Pemerintah Provinsi Sumbar, kepada Bapak Gubernur, saya selaku orang tua Sabil, agar bisa menindaklanjuti kasus anak saya. Semoga anak saya cepat pulang. Harapan saya cuma satu, anak saya pulang dengan selamat," tutupnya. (bra/fna)