- Wahyudi Agus
Seorang Bocah Tiga Tahun Dilaporkan Hanyut ke Dalam Parit Saat Mandi Hujan di Padang
Padang, tvOnenews.com – Seorang bocah berusia tiga tahun dilaporkan hanyut ke dalam parit perumahan warga Jalan Hercules No.5, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (6/5/2023) malam. Diperkirakan, korban hilang sekitar pukul 19.30 WIB.
Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik menyebutkan hilangnya korban diduga hanyut ke dalam parit dilaporkan oleh ibunya Meri kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang (SAR Padang) pada pukul 21.10 Wib. Mendapat laporan tersebut tim SAR pun langsung menuju lokasi untuk melakukan pencarian.
“Sekitar pukul 19.30 WIB korban mandi-mandi di parit di depan rumah tanpa sepengetahuan orang tua, kemudian karena debit air tinggi dan arus deras korban sudah tidak terlihat lagi dan sampai saat ini korban belum ditemukan,” terang Abdul Malik.
Lebih lanjut Abdul menyebutkan, saat ini tim rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang bergerak dengan 6 orang personil dan masih melakukan pencarian hingga Minggu dini (7/5/2023).
Pantauan di lokasi kejadian, saat ini pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan yang terdiri dari Kantor SAR Padang, PMI, BPBD Padang, Polsek Koto Tangah dan keluarga korban yang juga dibantu masyarakat setempat, sudah menelusuri parit perumahan tersebut sejauh kurang lebih 2 kilometer.
Pencarian di intensifkan di pertemuan parit yang memiliki kedalaman satu meter dengan lebar lima puluh sentimeter, dengan sungai jembatan Tunggul Hitam. Memaksimalkan pencarian, tim SAR gabungan juga memasang jaring di lokasi tersebut.
Hingga saat ini, pukul 01.50 WIB bocah mungil berjenis kelamin perempuan dengan nama Zalina tersebut masih belum ditemukan keberadaannya, sejak terakhir dia mandi-mandi di parit depan rumahnya ketika hujan lebat mengguyur Kota Padang.
Sementara, sejauh ini tim SAR gabungan yang berada di lokasi menyebutkan tidak ada warga yang melihat langsung kalau korban terbawa arus di parit tersebut. Meski demikian, pencarian tetap dilaksanakan sesuai prosedur.
“Ibu kandung korban menyebutkan tidak melihat anaknya jatuh terbawa arus parit saat dia mandi-mandi termasuk warga lainnya, namun karena ini kondisi yang membahayakan, maka kita tetap menyisiri parit hingga gorong-gorong yang ada sampai maksimal,” ujar Tri Desu, Komandan Regu Tim SAR Padang.
“Tadi dia kan disini mandi hujan, terus dipanggil sama tetangga memberi tahu ibunya kalau anaknya mandi hujan. Kemudian ibunya masuk lagi kedalam membuat susunya untuk anaknya kalau selesai mandi, selesai bikin susu anaknya sudah tidak ada lagi,” timpal salah satu warga di lokasi. (Yud)