- Tim tvOne/Tim tvOne
Diadopsi dari Usia 4 Bulan, Mahira Dinabila Tidak Pernah Bertemu dengan Orang Tua Kandung
Medan, tvOnenews.com - Mahira Dinabila merupakan mahasiswi semester II jurusan sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara. Ira, panggilan akrabnya lahir di Medan 24 September 2003 adalah anak ke empat dari lima bersaudara pasangan Pariono dan Nur Afni.
Ketika berusia empat bulan, mertua Pariono memintanya agar Mahira diadopsi oleh abang iparnya, Mawardi dan istrinya Yuli Anggraini, karena tidak memiliki momongan selama 8 tahun menikah.
Pariono pun dan istrinya akhirnya sepakat menyerahkan Mahira kepada abang iparnya untuk dibesarkan layaknya anak sendiri.
“Karena masih saudara, saya dan istripun merelakan. Tadinya Mahira diangkat ini untuk ‘pancingan’ lah karena abang saya ini belum punya anak,” kata Pariono, ayah kandung Mahira, Jumat (19/5/2023).
Namun, bukan malah menjalin hubungan baik dengan orang tua kandung Mahira, Mawardi, ayah angkat Mahira justru melarang Mahira berkomunikasi, apalagi bertemu dengan pihak keluarga kandungnya.
“Dari Mahira kami lepas saat usia empat bulan, saya tidak pernah berbicara apalagi bertemu dengan anak kandung saya sendiri hingga di usianya 19 tahun. Ekonomi kami memang tidak mampu, tapi apalah salah kami sebagai orang tua kandung,” ungkap Pariono sambil menangis.
Sepanjang hidup Mahira, kata Pariono, ia tidak pernah berkomunikasi, apalagi bertemu dengan putrinya sendiri. Meski ibu angkatnya sempat mengembalikan Mahira kepada keluarga kandungnya, tiba-tiba direbut kembali oleh Mawardi, ayah angkat Mahira.
“Dulu waktu SD mama angkatnya pernah mau menyerahkan Kembali Mahira ke kami, tapi tiba-tiba diambil begitu saja oleh ayah angkatnya dari rumah kami,” kenang Pariono.
Meski ada ikatan keluarga antara ayah kandung dan ayah angkat Mahira, hubungan keduanya ternyata tidak harmonis. “Pernah kami bertemu di acara hajatan keluarga, saya perhatikan anak perempuan saya, dia juga curi-curi pandang dengan saja, kelihatannya dia ingin menyapa, tapi kayanya takut,” kata Pariono.
Karena ditemukan tewas dalam kondisi tidak wajar, kaluarga korban berharap polisi bisa mengungkap kematian Mahira Dinabila dan menangkap pelakunya. (wna)