- Tim TvOne/ Erda
Kerusakan Ruas Jalan Kabupaten OKI Tak Pernah Tuntas, Distribusi Komoditas Terhambat Perekonomian Tersendat
Ogan Komering Ilir, tvOnenews.com - Jalan di kawasan pantai timur sumatera di provinsi Sumatera Selatan sangat memprihatinkan. Kerusakan jalan menggerogoti hampir di sepanjang jalan. Mobilitas warga pun terhambat karena kerusakan jalan tersebut.
Ruas jalan di Sumatera Selatan masih saja terdapat banyak jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki, salah satunya Kabupaten Ogan Komering Ilir terdapat jalan rusak parah ditiga kecamatan.
Ketiga daerah tersebut diantaranya dari Palembang-Kecamatan Tulung Selapan, Kecamatan Pampangan dan Kecamatan Pangkalan Lampam, setidaknya sekitar 50 persen ruas jalan mengalami kerusakan ringan hingga berat.
Sekretaris Forum Komunikasi Masyarakat Pantai Timur Patriot Muslim, Selasa (23/5/2023) menuturkan kerusakan jalan di pantai timur sumatera ini seakan tidak pernah tuntas. " Kalaupun ada perbaikan hanya dilakukan seadanya," ujarnya. Dia pernah melihat proses perbaikan hanya dilakukan dengan menyiram campuran semen dan pasir," katanya.
Akibatnya, jalan yang baru diperbaiki pun akan kembali rusak. "Perbaikan yang tidak tuntas malah menambah parah kerusakan jalan," katanya.
Kondisi jalan kian mengerikan ketika hujan mengguyur. Dalamnya lubang membuat jalan layaknya kolam. Hal ini banyak dikeluhkan warga terutama pemilik kendaraan lantaran kendaraan yang mereka gunakan akan cepat rusak.
Patriot menjelaskan untuk menyusuri jalan dari Palembang ke Tulung Selapan sepanjang 100 km membutuhkan waktu hingga 4 sampai 5 jam. Itu berarti rata-rata kecepatan kendaraan berkisar 20-30 km per jam.
Saat ini pihaknya terus berupaya untuk mengusulkan agar jalan di pesisir timur sumatera segera diperbaiki. "Jalan di sini (pantai timur sumatera) mungkin jauh lebih buruk dari jalan di Lampung ataupun Sumatera Utara. Namun tidak terekspos saja,"ungkapnya.
Harapan yang sama diutarakan Kepala Desa Sukadamai, Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir Febri Nasution. Dia menuturkan kerusakan jalan poros membuat warganya kesulitan mengirimkan sejumlah komoditas seperti beras, karet, dan kelapa sawit.
Febri mengaku lelah mengusulkan kerusakan jalan ini kepada pemerintah karena tidak pernah ditanggapi. "Sangat tidak mungkin, pemerintah tidak tahu kondisi jalan di sini. Kalau mereka mau pasti langsung diperbaiki,"ujarnya.
Menanggapi situasi ini, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mengajak perusahaan swasta yang beroperasi di wilayah OKI, cepat tanggap membantu penanganan kerusakan jalan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang OKI, Man Winardi mengatakan sinergitas antara pemerintah dan perusahaan harus dimaksimalkan guna menanggulangi kerusakan jalan di Kabupaten OKI.
“Kami menggugah pihak swasta untuk turut peduli membantu memperbaiki kerusakan jalan di OKI," kata Winardi.
Bantuan dari perusahaan swasta dibutuhkan mengingatkan jalan yang mengalami kerusakan harus segera diperbaiki. Selain itu Winardi berharap perangkat daerah terkait dapat meningkatkan anggaran di bidang insfrastruktur jalan dan jembatan di tahun berikutnya.
“Saya berharap semua pihak mau berpartisipasi untuk menyelesaikan perbaikan jalan dengan tuntas," tuturnya.
Winardi menjelaskan bantuan perbaikan jalan tersebut sangat dibutuhkan untuk menopang mobilitas masyarakat serta membantu kekurangan APBD yang dialokasikan untuk perbaikan insfrastruktur.(esi/cai)