Dua Asisten Rumah Tangga (ART) yang menjadi korban penganiayaan majikan di Bandar Lampung.
Sumber :
  • Tim TvOne/Pujiansyah

Cerita Pahit Dua ART Korban Penganiayaan Majikan di Lampung, Sudah Bekerja Selama 15 Bulan

Kamis, 25 Mei 2023 - 19:12 WIB

Pringsewu, tvOnenews.com - Asisten Rumah Tangga (ART) yang kabur dari rumah majikan di Bandar Lampung ceritakan kesehariannya selama bekerja bersama rekan sejawatnya.

Satu persatu aktifitas keseharian saat bekerja di rumah majikan dari pagi hari hingga malam hari pun diungkapkan oleh seorang gadis belia asal Kabupaten Pesawaran Lampung.

DDR gadis belia yang masih berusia 15 tahun itu harus menikmati kehidupan yang pahit saat merantau dengan iming-iming yang menggiurkan hasil kerja keras.

Bagaikan menelan pil pahit, serta siksaan batin yang ia harus jalani ketika gadis belia itu ingin membahagiakan orang tuanya di kampung halaman.

Lima belas bulan, kehidupan bagaikan di neraka. DDR bersama empat rekannya itu harus berjuang bagaimana caranya harus bisa terlepas dari siksaan saat bekerja. Terkurung, jauh dari kehidupan keluarga, tetangga dan rekan rekan sebayanya.

Untuk menyelamatkan dari siksaan. DDR pun harus berani berontak dan melawan terhadap orang tuanya saat komunikasi dengan orang tua di kampung halaman.

Sambil terisak, air mata pun menetes. DDR mengungkapkan kejahatan sang majikan saat DDR menghubungi bapaknya melalui sambungan telephone seluler milik sang majikan.

"Bapak tidak usah telpon telpon lagi. Saya udah enak disini. Saya sudah betah lagi. Jangan anggap saya anak lagi," ucap DDR kepada tvOnenews.com, Kamis (25/05/2023).

Menurut DDR, semua itu ia lakukan untuk menghindari dari siksaan sang majikan. Padahal, perkataan perkataan seperti sebelumnya sudah dipersiapkan di atas secarik kertas oleh sang majikan saat DDR menghubungi orang tuanya.

"Itu sudah ditulis oleh majikan saya. Agar saya berontak dengan orang tua," jelasnya.

Selain itu, DDR pun sambil menunjukan bukti pakaian yang ia kenakan saat bekerja. Kaos merah lengan pendek, garis putih dan robek bagian belakang serta celana kolor warna coklat yang kusam.


Pakaian itulah bukti yang ia kenakan saat ia kabur dari rumah majikan.

Dalam berpakaian sehari hari para asisten rumah tangga mengenakan pakaian compang camping. Dan, para art itu pun tidak mengenakan celana dalam dan BH.

"Kaos dan celana kolor robek-robek. Tidak pakai BH dan celana dalam. Alasan majikan agar tidak kabur, karena kalau kabur kan seperti orang gila, " terangnya. (puj/haa)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:10
01:29
03:46
02:20
01:37
02:13
Viral