- Tim TvOne/ Syaren
Penganiayaan Anak Polisi Oleh Anak Kepala Desa di Tapteng, Korban Dikejar Hingga ke Markas Polisi
Tapteng, tvOnenews.com - Kris Raja Siahaan (19), seorang anak polisi asal Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, mengalami tindakan kekerasan oleh seorang anak Kepala Desa Tumba Nauli pada Kamis (25/4/2023).
Didampingi ibunya, Juliana Rosabela Siregar (45), Kris Raja membuat laporan pengaduan di Polres Tapteng. Ia mengungkapkan bahwa kepala dirinya telah dipukul tiga kali oleh terduga pelaku berinisial AB di sebuah rumah makan di Jalan PO Manduamas, Kecamatan Manduamas.
"Kepala saya masih sering terasa pusing akibat pukulan dari anak kepala desa tersebut. Kemarin, bersama ibu, saya menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pandan dan kemudian langsung membuat laporan pengaduan ke Polres Tapteng," ungkap Kris Raja kepada tvOnenews.com pada Jumat (26/5/2023).
Raja berharap laporan pengaduannya yang sudah diterima oleh Polres Tapteng dapat segera diproses. "Saya masih merasa trauma sejak kejadian tersebut, terlebih lagi kepala saya sering merasakan pusing," tambahnya.
Menurut Kris Raja, dia menduga penganiayaan ini terjadi karena AB merasa malu karena memiliki hutang. "Saya sudah pernah menagih dia (terduga pelaku penganiayaan) untuk membayar hutang kusuk, namun baru-baru ini dia meminta untuk ditagih lagi, tetapi setelah ditagih, dia tidak memberikan uangnya. Setiap kali kami bertemu, saya selalu menagihnya, tetapi tetap saja dia tidak memberikannya. Beberapa hari kemudian, dia datang dan langsung memukul kepala saya," paparnya.
Setelah kejadian tersebut, AB bersama adiknya diduga mencoba melakukan penganiayaan lagi terhadap Kris Raja. "Saat itu, saya sedang berjalan menuju rumah di Asrama Polsek Manduamas, dan dari belakang, saya melihat AB (terduga pelaku penganiayaan) bersama adiknya mengejar saya menggunakan sepeda motor. Saya melihat adiknya membawa batu, dan saya langsung masuk ke Polsek Manduamas. Mereka juga masuk dan berusaha menganiaya saya, tetapi beruntung ada petugas jaga saat itu," tutur Kris Raja.
Sementara itu, ibu dari Kris Raja, Juliana Rosabela Siregar, sangat tidak terima atas tindakan yang dilakukan AB terhadap anaknya. Oleh karena itu, ia membuat laporan pengaduan ke Polres Tapteng. "Kami tidak bisa menerima anak kita dianiaya seperti ini, itulah sebabnya kami melaporkan kejadian ini ke Polres Tapteng. Kami berharap laporan kami segera diproses," ungkap Juliana. (ssg/fna)