- Tim TvOne/ Puji
Anak Kabur dari Rumah Majikan di Bandar Lampung: Orang Tua Ceritakan Kronologis, dari Tidak Digaji Hingga Dituduh Mencuri
Pringsewu, tvOnenews.com - Orang tua kandung berbagi kronologis tentang kaburnya anak mereka dan temannya dari rumah majikan di Bandar Lampung. Kejadian ini terjadi setelah satu minggu mereka bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART).
Mila (65), ibu kandung dari Fiva Ariyanti (22) yang berasal dari Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, Lampung, menceritakan peristiwa ini.
Kronologisnya dimulai ketika anaknya berpamitan untuk bekerja di Jalan Pulau Legundi Gg. Kenari No 6, Sukabumi, Bandar Lampung. Namun, ibunya tidak mengizinkannya karena anaknya masih memiliki seorang bayi. Namun, anaknya nekat pergi bekerja karena terdesak oleh biaya hidup.
"Saat itu dia hanya beberapa hari pulang ke rumah. Awalnya saya tidak tahu bahwa dia telah kabur," kata Mila kepada tvOnenews.com pada Jumat (2/6/2023).
Mila melanjutkan, anaknya kemudian menceritakan perilaku majikan di tempat kerjanya. Saat pulang, anaknya tidak membawa apa pun. Handphone dan dompet miliknya disita oleh majikannya dengan alasan adanya pencurian, yang membuat anaknya percaya dan menyerahkannya.
"Saya mencoba menghubunginya melalui telepon, tetapi tidak bisa. Saya juga khawatir karena tidak ada kabar darinya sampai sekarang. Ketika saya mencoba menghubunginya, nomornya tidak aktif terus. Ketika pulang, dia memberi cerita yang aneh-aneh, dan saya merasa bahwa dia tidak waras," ungkap Mila.
Mila melanjutkan, teman anaknya yang kabur bersamanya juga sering mendapat teguran. Ketika mereka akan pulang, anaknya meminta gaji dan biaya pulang kepada majikan karena sudah bekerja beberapa hari. Namun, majikan tidak memberikannya.
"Ketika mereka pulang, mereka tidak membawa apa pun karena mereka kabur. Majikan menyita barang-barang mereka, dan mereka ingin mengambil kembali handphone dan uang yang disita itu. Ketika mereka sampai di sana, sudah ada pengacara. Saya diminta untuk membayar sejumlah uang, yaitu setengah juta rupiah, agar mereka bisa pulang," lanjutnya.
Untuk menghindari masalah, akhirnya saya membayar jumlah tersebut, dan mereka baru bisa mengambil barang-barang mereka. "Tetapi, barang-barang yang mereka ambil hanyalah selimut, empat set pakaian temannya, sandal, dan alat make up yang mereka bawa saat pergi bekerja, semuanya tidak ada saat mereka pulang ke rumah," tandasnya.
(puj/fna)