- Tim TvOne/ Puji
Kematian Pelajar SMK Saat Ikuti Ekstrakurikuler: Polres Lampung Tengah Periksa Sekolah dan Rumah Sakit
Lampung Tengah, tvOnenews.com - Kasus kematian seorang siswa SMK Al-Hikmah Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah yang meninggal setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah terus menjadi sorotan.
Polres Lampung Tengah akan memanggil pihak sekolah terkait kematian pelajar kelas 2 SMK tersebut. Pada tanggal 29 Mei 2023, korban mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan kemudian dibawa ke asrama sekolah.
"Kami akan memanggil pihak sekolah untuk mencari tahu apakah ada kelalaian yang menyebabkan penanganan lambat dan berujung pada kematian korban saat mengikuti ekskul bela diri," kata AKP Edi Qorinas kepada tvOnenews.com pada Sabtu (10/6/2023).
Selain memeriksa pihak sekolah, Kasat Reskrim juga mengatakan bahwa mereka akan melakukan pemeriksaan terhadap dokter di Rumah Sakit Kartini Kalirejo yang merawat korban. "Kami juga akan mengevaluasi proses penanganan di rumah sakit," tambahnya.
Setelah pemeriksaan terhadap pihak sekolah dan rumah sakit selesai, Edi Qorinas menjelaskan bahwa pihaknya akan mengadakan gelar perkara untuk menentukan langkah selanjutnya. Kemungkinan adanya penambahan tersangka dalam kasus ini tidak dikecualikan.
"Setelah pemeriksaan terhadap pihak sekolah dan rumah sakit selesai, kami akan mengadakan gelar perkara untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya," tandasnya.
Diketahui bahwa Muhammad Aqil Almalya Bari (16), seorang pelajar, tewas saat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bela diri di SMK Al-Hikmah Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah.
Almarhum yang masih duduk di kelas 2 Sekolah Menengah Kejuruan tersebut meninggal dengan luka lebam di seluruh tubuhnya. Selain itu, korban juga mengalami patah gigi, wajah remuk, dan pendarahan di area kemaluannya.
Setelah memeriksa 11 orang saksi, Polres Lampung Tengah akhirnya menetapkan Adi Kurniawan (23), seorang guru bela diri, sebagai tersangka atas dugaan penganiayaan yang menyebabkan kematian Muhammad Aqil Almalya Bari.
Hasil pemeriksaan mengungkap bahwa guru bela diri tersebut melakukan pemukulan pada perut korban yang berakibat fatal.
Setelah menjalani latihan bela diri, korban dibawa ke asrama sekolah tempat tinggalnya. Setelah 11 jam di asrama, korban dibawa ke rumah sakit untuk perawatan medis. Namun, korban akhirnya meninggal di rumah sakit dengan diagnosis infeksi virus di perutnya.
(puj/fna)