- Tim TvOne/Dedi Eka
PHR Latihan Bersama Antisipasi Sabotase Keamanan Migas
Dumai, tvOnenews.com - Dalam menghadapi tantangan di industri minyak dan gas (migas), PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengadakan kegiatan joint exercise bersama SKK Migas, Polri hingga Kementerian Perhubungan. Kegiatan ini sebagai upaya melatih dan mengantisipasi adanya tindakan sabotase keamanan dalam penyaluran migas.
Kegiatan tersebut berkolaborasi dengan lintas sektor, di antaranya perwakilan Kementerian Perhubungan yakni Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Dumai, Polres Dumai, Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Dumai, Polairud Dumai, SKK Migas dan lintas tim di PHR WK Rokan.
Latihan bersama tersebut meliputi International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code, Skenario Latihan Gabungan dalam Keadaan Darurat, Sabotase Keamanan yang mengakibatkan Kebakaran & Tumpahan Minyak di Dumai Terminal.
Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto menyampaikan, kegiatan joint exercise tersebut bertujuan untuk memastikan kesiapsiagaan tim dalam menangani keadaan darurat dan penerapan rencana keadaan genting seperti tumpahan minyak, gangguan keamanan, kebakaran, sabotase dan peningkatan aspek keselamatan kerja lainnya.
"Operasi WK Rokan memiliki tatanan operasional yang unggul. Kami berupaya memberikan kontribusi terbaik bagi pemenuhan energi nasional, termasuk operasi yang aman dan nyaman. Apabila terjadi di luar kehendak kita, kami memiliki prosedur untuk mengeskalasi dan penanganan yang tepat," kata Rudi. Kamis,(15/6/2023)
Dalam hal ini, PHR memiliki metode penanganan risiko operasi mulai dari pencegahan hingga penanggulangan. Dari sisi pencegahan, PHR melakukan sosialisasi dan peningkatan kesadaran perihal aspek safety, pengecekan keandalan fasilitas, serta melakukan perawatan fasilitas secara berkala.
Lalu dari sisi penanggulangan, ada rangkaian metode yang digunakan terutama untuk mengatur strategi respons dengan menggunakan teknologi yang tepat guna. Selanjutnya juga langkah menurunkan tim dalam penanggulangan keadaan darurat tersebut, serta mengevaluasi dampak yang terjadi, terutama dalam hal tumpahan minyak.