- Tim TvOne/ Dedi
Menikmati Kelezatan Gulai Ikan Patin, Makanan Khas Riau yang Menggugah Selera: Sejarah, Rasa, dan Manfaatnya
Dumai, tvonenews.com - Setiap daerah di Indonesia memiliki lebih dari satu makanan khas yang enak dan tidak boleh dilewatkan. Salah satunya adalah makanan khas dari Riau, yaitu gulai ikan patin. Bagi warga Riau, gulai ikan patin telah menjadi favorit yang tak tergantikan dalam setiap hidangan yang disajikan.
Gulai ikan patin adalah perpaduan antara ikan patin dan kuah gulai kental yang lezat. Keunikan dari masakan khas Riau ini terletak pada penggunaan potongan ikan patin yang besar. Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa gulai ikan patin menyimpan sejarah panjang tentang rempah-rempah khas dari berbagai belahan dunia. Masakan khas Melayu Riau ini dipengaruhi oleh cita rasa masakan Tiongkok, Arab, dan India.
Ikan patin, yang juga dikenal sebagai ikan baung di masyarakat Riau, hidup melimpah di perairan sungai Provinsi Riau. Dari seporsi gulai ikan patin, kita dapat belajar banyak tentang akulturasi rasa.
Pada zaman dahulu, orang tua sudah mahir dalam mengolah ikan patin, tidak hanya dengan cara digoreng atau dibakar, tetapi mereka juga memanfaatkan bumbu dan rempah-rempah secara maksimal. Perkembangan ini terjadi sejak pedagang-pedagang dari Tiongkok dan Arab sering singgah di Riau.
Dengan kedatangan para pedagang ini, berbagai bumbu dan teknik pengolahan diperkenalkan, termasuk dalam pengolahan ikan patin dan masakan-masakan khas Riau lainnya.
Gulai Ikan Patin merupakan hidangan yang segar dan nikmat saat disantap di siang hari. Hidangan ini merupakan wajib dicoba bagi pecinta kuliner. Dalam pengolahannya, gulai ikan patin diolah secara higienis dan bersih, sehingga juga menjadi favorit para wisatawan asing.
Salah satu pecinta gulai ikan patin, Leni, mengungkapkan bahwa gulai ikan patin adalah menu favoritnya yang selalu memuaskan selera. "Terutama saat disantap dengan nasi putih dan sambal khas Riau," ujar Leni.
Ikan patin mengandung protein sekitar 23-28 persen, dengan kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. Konon, kandungan lemak tak jenuh sebesar 50 persen dalam ikan patin dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskular dan menurunkan kolesterol jahat, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung koroner.
(dep/fna)