- Nofri Affandi
Infrastruktur Jalan Rusak dan Sulit Dilalui Saat Napak Tilas Dolok Simbolon, Bupati Simalungun: Perlu Diekspose
Simalungun, tvOnenews.com - Infrastruktur jalan yang tak memadai menuju wilayah Nagori Dolok Simbolon, Kabupatan Simalungun, menjadi perhatian saat pelaksanaan Napak Tilas Gunung Simbolon yang digelar oleh Punguan Simbolon Dohot Boru Indonesia (PSBI), pada hari Minggu (25/6/2023).
Akses jalan menuju lokasi yang rusak dan berlumpur, menyulitkan kendaraan roda empat untuk melintas. Namun hal itu tak membuat anggota PSBI mundur, mereka tetap semangat menuju ke lokasi dengan jalan pendakian sejauh kurang lebih 5 Km dengan berjalan kaki.
Walaupun bercucuran keringat dan sesekali berhenti untuk merehatkan kaki di pertengahan jalan hingga mengatur nafas yang terengah-engah, mereka tetap melanjutkan perjalanan hingga tiba di Nagori Dolok Simbolon.
Anggota DPR RI, Effendi Simbolon yang merupakan Ketua Umum PSBI, dan Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga, turut merasakan langsung perjalanan melewati akses jalan yang rusak dan berlumpur tersebut.
Tak hanya itu, tokoh masyarakat setempat, Mulen Sihotang, mengungkapkan, sarana pendidikan dan pelayanan kesahatan hingga jaringan internet yang tak memadai juga menjadi keluhan masyarakat.
“Mengenai tower, jaringan ga ada sampai sekarang. Jaringan itu paling sulit, maka anak sekolah pun sulit. Mulai tamat SD sudah mendaftar SMP di Siantar. Iya sampai SD (mengenai sarana pendidikan). Ada (Puskesmas) cuma dokter belum ada, ada bidan, pindah-pindah, kalau mengenai kesehatan memang agak sulit,” keluhnya.
Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga pun berharap dengan kunjungan rombongan anggota PSBI ke Gunung Simbolon, wilayah tersebut semakin dikenal publik.
"Nagori ini sebenarnya juga prioritas Pemkab Simalungun dalam hal pembangunan infrastrukturnya. Ini perlu diekspose ke publik agar pemerintah pusat juga melihat seperti apa situasi infrastruktur di Simalungun ini," ungkap Radiapoh.
"Tentu Simalungun dengan teritorial 4.300 Km², seperti dikatakan Ketum, dengan anggaran Rp2,4 triliun, saya kira itu sangat tidak bisa mengakomodir semua kepentingan dalam hal penanganan pembangunan Simalungun. Tapi saat ini, dengan panjangnya 1.032 km², yang sudah dibenahi hampir 180 km²," jelasnya.
Effendi Simbolon pun berharap Presiden Joko Widodo dapat melihat kondisi insfrastruktur wilayah di sekitar Gunung Simbolon yang kurang memadai tersebut.
“Karena kita juga bisa memahami kemampuan pemerintah kabupaten. Oleh karena itu, mudah-mudahan ini dilihat atau diperhatikan Pak Jokowi. Sebab, ia selalu peduli pada kebutuhan dasar masyarakat khususnya di pedesaan," kata Effendi. (nof)