- Tim TvOne/ Rizal
Puncak Peringatan Harganas Ke-30, Wapres Ma'ruf Amin: Pemuda Hebat Tumbuh dari Anak-Anak yang Diasuh dan Dididik oleh Keluarga
Banyuasin, tvonenews.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menegaskan bahwa keluarga merupakan miniatur atau unit terkecil dari masyarakat yang berkontribusi pada kemajuan bangsa. Hal ini diungkapkan oleh Wapres RI, KH Ma'ruf Amin pada acara Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 tahun 2023 di Banyuasin, Sumatra Selatan, pada hari Kamis, (6/7/2023).
"Dalam konteks internal, keluarga memiliki peran penting dalam menciptakan generasi yang sehat. Sementara itu, dari segi eksternal, keluarga memiliki pengaruh besar dalam pembentukan masyarakat dan negara yang hebat. Oleh karena itu, kemajuan masyarakat dan bangsa sangat bergantung pada keberhasilan keluarga," ujar Wapres dalam sambutannya.
Wapres juga menekankan bahwa keluarga yang baik dan hebat akan melahirkan masyarakat yang baik dan hebat pula. Ia berharap agar keluarga Indonesia menjadi keluarga yang hebat sehingga dapat mewujudkan bangsa yang hebat.
Pada peringatan Harganas ke-30 ini, Wapres memberikan pesan kepada seluruh keluarga Indonesia untuk memperkuat peran keluarga dalam mencetak generasi pemuda penerus yang bebas dari stunting (kekerdilan) baik secara fisik, mental, maupun dalam kehidupan.
Wapres menekankan bahwa pemuda hebat akan tumbuh dari anak-anak yang diasuh dan dididik oleh keluarga yang kuat. Ia mengutip pernyataan Presiden Soekarno yang mengatakan, "Beri aku 10 pemuda, niscaya akan aku guncang dunia." Wapres percaya bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi untuk menciptakan karya dan prestasi yang mengguncang dunia. Mereka adalah generasi yang mampu mengguncang dunia, seperti yang diungkapkan oleh Presiden pertama Soekarno.
Selain itu, pemerintah terus berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat guna mencegah pernikahan anak-anak (pernikahan dini). Hal ini dilakukan karena pernikahan dini memiliki potensi bahaya, seperti stunting, kematian ibu, dan terciptanya keluarga miskin. Selain aspek hukum, diperlukan juga pendekatan edukasi berdasarkan nilai agama untuk mencegah pernikahan anak-anak di bawah umur.
"Memang ada anggapan di masyarakat bahwa agama tidak melarang pernikahan anak-anak (pernikahan dini). Namun demikian, kita harus memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa meskipun agama tidak secara tegas melarang, agama melarang segala sesuatu yang membahayakan. Agama mengajarkan kita untuk melakukan hal-hal yang memberikan manfaat (kebaikan)," ungkap Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Menurut Wapres Amin, salah satu bentuk kebaikan yang diajarkan agama adalah dengan menghindari tindakan yang akan menyebabkan kerugian di masa depan. Artinya, dengan menghindari bahaya yang timbul akibat pernikahan pada usia muda, seseorang telah melakukan kebaikan sesuai ajaran agama.
"Pernikahan di bawah umur tidak memberikan manfaat dan tidak baik. Oleh karena itu, kita perlu mendidik masyarakat agar memilih yang terbaik. Menurut pendekatan keagamaan, yang terbaik adalah tidak menikahkan anak-anak pada usia dini karena dampaknya tidak baik, seperti stunting, kemiskinan, dan bahkan kematian anak dan ibu," tegas Wapres RI KH Ma'ruf Amin, yang juga membacakan hadis Rasulullah SAW sebagai dukungan atas pernyataannya.
Selama acara tersebut, Wapres juga memberikan penghargaan Satyalencana Pembangunan kepada Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Herman Deru, sebagaimana Keputusan Presiden Nomor 43/TK/Tahun 2023, sebagai pengakuan atas jasanya terhadap negara dan masyarakat dalam pembangunan negara secara umum, atau dalam bidang tertentu secara khusus.
Wapres juga memberikan penghargaan Tanda Kehormatan Satyalencana Wira Karya, sebagaimana Keputusan Presiden Nomor 44/TK/Tahun 2023, kepada puluhan kepala daerah dan tokoh masyarakat, termasuk Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor, sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya dalam memberikan kontribusi besar kepada negara dan bangsa Indonesia, yang dapat menjadi teladan bagi orang lain.
(srl/fna)