- Tim TvOne/Zulfahmi
Kue Ombus-ombus Jajanan Khas Suku Batak, Kini Semakin Sulit Ditemukan
Medan, tvOnenews.com – Warga Medan, Sumatera Utara mungkin sudah tidak asing lagi dengan jajanan khas satu ini. Bentuknya yang kerucut, dibungkus menggunakan daun pisang, berbahan dasar tepung beras dengan lumuran gula aren di tengahnya ini dikenal dengan sebutan Ombus-ombus.
Ombus-ombus ini merupakan kue tradisional khas suku Batak yang berasal dari Kota Siborong-borong, Tapanuli Utara. Karena banyaknya masyarakat suku Batak yang tinggal di Kota Medan membuat jajanan kue satu ini sangat populer.
Biasanya Ombus-ombus cocok dinikmati saat pagi hari dengan keadaan Ombus-ombus yang masih panas ditemani secangkir kopi ataupun teh. Namun, ada juga yang mengkonsumsinya sebagai pengganti sarapan pagi.
Kue Ombus-ombus, Jajanan Khas Suku Batak
Seperti halnya Ani, salah satu penggemar Ombus-ombus di Kota Medan. Dia mengaku saat ini ombus-ombus sudah sangat sulit ditemui di Kota Medan. Biasanya hampir setiap pagi ia membeli ombus-ombus di warung-warung kue ataupun pasar saat hendak berbelanja, namun saat ini sudah tidak dijajakan lagi.
Menurutnya, jajanan yang dikenal dengan sebutan ombus-ombus ini sangat sulit ditemui karena keberadaanya yang kalah dengan jajanan modern seperti sekarang ini.
“Ombus-ombus ini makanan kami orang Batak, kalau dahulu jajanan kami, sarapan kami ya inilah. Kalau makan ini pagi-pagi sudah kenyang tidak perlu makan nasi lagi. Dimakan pas masih panas-panas makanya enak apalagi pakai teh manis kan. Kalau orang-orang tua dahulu makannya sambil minum kopi", ucap Ani.
Untuk mengobati kerinduannya pada jajanan satu ini, Ani biasa membuatnya pada momen-momen acara di rumahnya seperti syukuran maupun acara lainnya.
"Harganya tidak mahal ombus-ombus ini tapi kalau sekarang dicari sudah jaranglah ada yang jual, mungkin pun sudah memang tidak ada yang jual di Medan kita ini. Dahulu nyari ombus-ombus ke pajak (pasar) banyak yang jual, di kede (warung) kue banyak kalau sekarang mana ada, yang ada kue risol, cup cake yang coklat warna warni itu, bolu-bolu yang berwarna warna tak cocok di lidah kita,” ucap Ani warga Medan Perjuangan kepada tvonenews.com. Senin (10/07/2023).
Diakuinya, untuk membuat ombus-ombus tidak sulit, bahan-bahan yang digunakan pun juga mudah diperoleh dan tentunya terjangkau.
“Kalau mau buatnya mudah kok, yang dibutuhkan pun bahannya banyak dijual di pajak (pasar). Jadi kalau lagi pingin ombus-ombus tinggal buat aja, kalau dicari yang jual pun enggak ketemu. Misal ada acara wirid mamak mamak pengajian kan ya sudah kita buat, kalau ada acara syukuran apa gitu atau acara lamaran kita buat ini kok,” ujarnya.
Disinggung mengenai penggunaan nama ombus-ombus pada jajanan tradisional ini, dia menceritakan dulunya orang-orang dari suku Batak saat menyambut tamunya, mereka sering menyuguhkan makanan ini dalam keadaan yang masih panas-panas.
Penggunaan istilah ombus-ombus ternyata memiliki arti tersendiri karena diambil dari bahasa batak yakni Ombus-ombus. Kata Ombus berawal dari mangombus yang artinya adalah meniup atau ditiup-tiup.
“Dahulu orang kita Batak kalau ada tamu mau datang itu makanan yang kita kasih ya Ombus-ombus, Kenapa Ombus-ombus, itu memang sudah kebiasaan dari sananya seperti itu. Pas datang tamu sudah masakla kan jadi masih panas-panas kita letak dipiring untuk kasih ke tamu makan.
Kalau alasan namanya kenapa Ombus-ombus itu dari bahasa Batak kitanya. Mangombus itu tapi biar singkat jadi Ombus-ombus, artinya sama hembus, kita tiup-tiup saat mau makan biar tidak panas kali dimulut. Kalau dingin dimakan bukan Ombus-ombus namanya,” sebutnya. (zul/haa)