- Tim Tvone/Pujiansyah
Disnaker Lampung Mintai Keterangan Yayasan Az-Zahra Terkait Tragedi Jatuhnya Lift, Tewaskan 7 Pekerja Bangunan
Bandar Lampung, tvOnenews.com - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Lampung memanggil pihak yayasan Fatimah Az-Zahra Bandar Lampung, untuk dimintai keterangan terkait insiden lift terjatuh yang menewaskan 7 orang pekerja bangunan dan 2 orang luka-luka.
Dalam pemanggilan tersebut, Disnaker Lampung memintai keterangan empat orang saksi dari yayasan Fatimah Az-Zahra, Senin (10/7/2023).
"Empat orang yang diperiksa terdiri dari Ketua Yayasan Fatimah Azzahra Soleh Suaedi, kemudian Pembina Yayasan Siti Fatimah, security Sekolah Azzahra dan sopir abonemen," kata Helmy Ady, Kasi Penegakan Hukum dan Penindakan Disnaker Lampung.
Dari hasil pemeriksaan itu, lanjut Helmy, pihaknya belum dapat menyimpulkan siapa saja pihak yang paling bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa tersebut.
"Kami ingin melihat hubungan kerjanya dan bagaimana perlindungan dari keselamatan kerjanya, siapa yang akan bertanggung jawab," ucapnya.
Disnaker Lampung akan melihat sejauh mana pelanggaran yang terjadi tanpa disadari. atau adanya kelalaian mengoperasikan dan konstruksi yang tidak memenuhi syarat.
"Yang kami utamakan tentu tentang perlindungan dan keselamatan kerja terutama peristiwa itu menimbulkan korban. Sejauh ini proses pelanggaran paling bertanggung jawab pihak yayasan atau pihak lainnya," beber Helmy.
Menurutnya, Disnaker ingin memastikan terkait siapa yang akan bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Termasuk BPJS ketenagakerjaan dan jaminan kecelakaan kerja, serta
kematian.
"Kami mencari siapa yang bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan terhadap santunan kecelakaan kerjanya, baik korban yang meninggal dan yang dirawat," ungkap Helmy.
Usai menjalani pemeriksaan, Ketua Yayasan Az-Zahra Bandar Lampung, M Soleh Suaedi mengatakan dirinya datang untuk memberikan penjelasan terkait peristiwa yang terjadi. Pihaknya telah memberikan bentuk dukungan kepada keluarga korban baik yang meninggal dan luka-luka.
"Sebagai bentuk empati yayasan kepada keluarga almarhum memberikan dana bantuan pendidikan beasiswa gratis baik yang meninggal dan luka-luka," kata M Soleh.
M Soleh menerangkan, bahwa di lokasi pembangunan yang menjadi lokasi tragedi itu. Pihak sekolah tidak menutup akses tangga maupun lift orang yang dapat digunakan oleh para pekerja.
"Kami tidak pernah membuat larangan penggunaan lift orang yang ada di Azzahra, yang aksesnya dari lantai 1 sampai 5, ada tangga jalan pertama dari lantai 1 sampai 6, semuanya terbuka tidak dikunci atau ditutup, lift orang pun standby 24 jam tidak dimatikan," terangnya. (puj/lno)