- Yoga Syahputra
Viral Pernyataan Kades Berujung Warga Demo SMK Negeri 1 Biru Biru, Kepala Sekolah: Ada Upaya Campur Tangan Kades ke Internal Sekolah
Medan, tvOnenews.com - Kepala Desa Biru Biru, Kecamatan Biru Biru, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, bernama Sada Ukur Sembiring, menuding Kepala SMK Negeri 1 Biru Biru, Romauli Simbolon, tidak butuh dengan desa.
Dalam sebuah video yang beredar, Kepala Desa, Sada Ukur Sembiring dengan tegas mengatakan Simbolon (Kepala SMKN 1 Biru Biru) tidak butuh desa.
“Kepsek mengatakan, desa tidak ada sangkut pautnya dengan SMK. Jadi atas statement itu masyarakat yang sudah bergerak membangun SMK merasa keberatan di mana jasa mereka dilupakan oleh ibu kepala sekolah," kata Sada Ukur Sembiring dalam video itu.
Selain itu, Sada Ukur juga pernah menolak permohonan domisili sekolah yang diajukan oleh Romauli Simbolon.
“Janganlah ibu berbicara tidak butuh desa, jadi merasa terzalimi masyarakat desa maka surat domisili yang dimohonkan oleh kepala sekolah tidak saya berikan karena sesuai dengan statemen yang dikeluarkannya, sekolah tidak membutuhkan desa. Saya pernah menolak permintaan itu karena saya ingin memperjelas ini semua agar kiranya Ibu Simbolon menghargai dan mengingat ini semua yang memperjuangkan SMK ini," ucap Kepala Desa Sada Ukur dalam video berdurasi 7,26 menit itu.
Terpisah, Kepala SMK Negeri 1 Biru Biru, Romauli Simbolon membantah segala ucapan Kepala Desa, Sada Ukur Sembiring.
"Jadi saya tidak pernah mengeluarkan statement atau pernyataan yang menyatakan bahwa saya ataupun SMK Negeri 1 Biru Biru tidak butuh desa. Saya tidak pernah menyatakan itu atau membuat statemen itu kepada siapapun," kata Romauli Boru Simbolon, Sabtu (29/7/2023).
Selain itu, wanita yang merupakan warga Kecamatan Biru Biru ini mengaku tidak pernah membuat pernyataan atau statemen bahwa sekolah tidak butuh dengan masyarakat.
"Saya juga tidak pernah mengatakan itu, saya tidak pernah mengatakan sekolah tidak butuh masyarakat. Jadi itu tidak benar, ini fitnah yang direkayasa luar biasa tuturnya,” ungkapnya.
Akan tetapi, kepala sekolah ini dengan tegas meminta agar Kepala Desa Biru Biru, Sada Ukur Sembiring tidak melakukan intervensi terhadap manajemen sekolah.
"Jangan Kades intervensi SMK 1 Biru Biru. Kenapa setiap permasalahan guru, contohnya Junaidi mengadu ke kantor desa lalu Kades memanggil guru itu. Bahkan, guru lain juga dipanggilnya melalui surat yang berkop desa. Saya minta janganlah kepala desa seperti itu," ucapnya.
Saat kades meminta agar guru yang disuratinya itu untuk datang ke kantor desa, dengan tegas kepala sekolah melarang.
"Itulah yang membuat saya heran, seorang Kades memanggil guru di sekolah ini karena ada guru yang melapor. Saya juga tidak mau Kades seperti mempengaruhi masyarakat. Saya tidak pernah membenci masyarakat. Saya tidak pernah mengeluarkan statement apapun," ucapnya.
Kepala sekolah berharap agar pihak desa atau kepala desa dan stakeholder lainnya mau bersinergi untuk membangun sekolah agar lebih baik dan semakin dirasakan kehadirannya.
"Jadi, seharusnya di antara sekolah dengan pihak desa instansi atau kepala desa harus saling bersinergi untuk membangun SMKN 1 Biru Biru ini. Bukan malah menciptkan suasana ricuh. Ini dunia pendidikan anak-anak sekolah" katanya.
Selain itu, kepala sekolah juga meminta agar masyarakat menyampaikan aspirasi dengan cara melakukan musyawarah.
“Tidak harus orasi dengan demo, mari kita bertemu membuat kerja sama musyawarah membuat program di SMKN 1 Biru Biru ini," ujarnya.
Kemudian, kepala sekolah ini juga meminta agar kepala desa memberikan contoh kepada masyarakat.
"Saya ini juga warga Desa Biru Biru, KTP dan KK saya di sini (Biru Biru). Kepala desa harus jadi panutan warga, jangan sampai ada orasi. Lebih baik dilakukan dengan cara bermusyawarah," tandasnya.
Kades Tolak Keluarkan Izin Pembangunan Musala Sekolah
Hal mengejutkan lainnya juga disampaikan Romauli Boru Simbolon. Hal tersebut terkait tidak dikeluarkan izin oleh Kades untuk pembangunan rumah ibadah musala di sekolah. Di mana pembangunan rumah ibadah yang akhirnya batal terbangun itu disebutkan mendapatkan bantuan dari Wakil Gubernur Sumatera Utara.
"Ini lagi saya butuh sampaikan agar warga paham kalau mereka itu hanya dimanfaatkan demi misi dan visi terselubung oknum Kades Sibiru Biru. Kita pernah dibantu pemerintah, pak Ijek Wagub Sumut pernah mengalokasikan bantuan untuk itu, tapi malah izin dari Kades tidak dikeluarkan. Ngeri kan, dan saya sampai menyampaikan ke Camat,” sebut Romauli Boru Simbolon.
Kemudian ia mengaku pihak sekolah sudah selalu bersinergi dengan perangkat pemerintah yang ada.
"Kita lakukan itu tapi kok malah Kadesnya yang tidak mendukung dan menolak pembenahan ke arah baik untuk dunia pendidikan anak anak sekolah. Apakah tujuannya ? Itulah makanya pusing terus sekolah diadu domba sama warga,” tutup Romauli Boru Simbolon. (ysa/nof)