- Romulo
Irigasi Tidak Kunjung Diperbaiki, Hampir 2 Tahun Petani di Madina Tidak Bisa Menanam Padi
Mandailing Natal, tvOnenews.com - Ratusan hektar sawah produktif di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Provinsi Sumatera Utara, hampir dua tahun tidak bisa ditanami padi akibat irigasi rusak. Kondisi tersebut sangat dikeluhkan petani namun hingga hari ini tidak kunjung diperbaiki.
Sawah-sawah yang terbengkalai tersebut terdapat di wilayah Kecamatan Panyabungan, Madina khususnya yang menggunakan jaringan irigasi Batang Gadis sebelah kanan atau Primer A.
Sawah yang semula sangat produktif tersebut, sudah hampir dua tahun tidak bisa digunakan untuk persawahan karena air tidak tersedia.
Selama ini suplai air untuk mengairi sawah tersebut berasal dari irigasi Batang Gadis. Namun dalam dua tahun terakhir, saluran irigasi di daerah tersebut tidak berfungsi karena adanya kerusakan dan sumbatan pada saluran bawah tanah.
Kondisi tersebut membuat para petani meradang karena sudah dua musim tidak bisa menanam padi.
"Tidak bisa bersawah pak, kering sawahnya tidak ada airnya. Tapi itu, saluran irigasi sumbat tidak diperbaiki, susah kali lah pak. Paksalah nanam sayur sayuran," keluh Feri warga Gunung Tua.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, petani terpaksa menanam palawija di sawah yang sudah mengering dan hasil penjualannya dibelikan ke beras.
Namun hasilnya tetap tidak maksimal karena minimnya air untuk menyiram tanaman sayuran.
Sementara itu, Sobar Nasution , Kepala Bidang Informasi Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Madina menyampaikan, akan ada tindakan darurat dari pemerintah Kabupaten Madina terkait persoalan tersebut.
"Selama ini, secara resmi pemerintah Kabupaten Madina sudah menyurati Balai Wilayah Sungai Sumatera Utara ll ( BWSS II) namun belum ada perbaikan, pemerintah Kabupaten Madina sudah meminta izin untuk membantu mengatasi saluran yang rusak tersebut dan sudah mendapat izin. Insyaa Allah besok Senin (7/8/2023) Pak Bupati akan meninjau lokasi yang rusak dan akan segera dieksekusi," terang Sobar Nasution.
Dalam dua tahun terakhir, saluran irigasi jaringan kanan atau saluran Primer A mengalami kerusakan akibat gempa bumi.
Jaringan Siphon, yang berada di bawah aliran Sungai Aek Pohon, Desa Pidoli Dolok Panyabungan Madina, diduga ambruk sehingga air tidak bisa mengalir. Untuk melakukan perbaikan, terpaksa harus membongkar kembali jaringan berupa terowongan di bawah aliran sungai tersebut. (rsr/nof)