- Tim TvOne/ Berkat
Kapolda Sumsel Rasakan Pekatnya Kabut Asap, 131 Hektar Lahan di Ogan Ilir Terbakar Hingga Agustus 2023
OGAN ILIR, tvOnenews.com - Kebakaran lahan yang telah menghanguskan lebih dari 131 hektar wilayah Ogan Ilir menjadi sorotan utama Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo.
Albertus Rachmad dan jajarannya telah mengunjungi langsung lokasi kebakaran yang berpotensi merusak di Ogan Ilir, khususnya di Desa Palem Raya, Indralaya Utara.
Saat pemimpin tertinggi Kepolisian Daerah Sumatera Selatan tiba di lokasi, kebakaran lahan masih berlangsung, tak jauh dari permukiman penduduk.
Bukan sekadar menyaksikan, Rachmad dengan berani memasuki kepulan kabut asap akibat kebakaran, yang mengakibatkan jarak pandang sangat terbatas.
Dalam suasana penuh asap tersebut, Rachmad terlihat sedang berdiskusi dengan para pejabat utama Polda Sumatera Selatan dan Kapolres Ogan Ilir, AKBP Andi Baso Rahman.
"Upaya pemadaman terus dijalankan oleh Tim Satgas Karhutla," ungkap Rachmad dalam kunjungannya ke lokasi kebakaran di Palem Raya pada Jumat (18/8/2023).
Rachmad menjelaskan, titik api muncul dengan cepat dan sulit dikendalikan, meskipun upaya pemadaman dilakukan baik dari darat maupun udara.
"Dalam waktu kurang dari lima menit, api dapat membara kembali karena suhu yang cukup tinggi. Suhu mencapai 33 derajat Celsius saat itu. Angin bertiup cukup kencang," terangnya.
Rachmad juga terlibat dalam perbincangan dengan kepala desa setempat yang mengungkapkan bahwa salah satu penyebab kebakaran adalah pembuangan puntung rokok sembarangan oleh masyarakat yang berkebun atau memancing.
"Karena itu, saya ingin mengimbau kepada semua orang, khususnya yang berkegiatan di sekitar area rawan, untuk lebih berhati-hati dalam membuang puntung rokok. Mari kita berhenti menjadi penyebab api," pesan Rachmad dengan tegas.
"Kesulitan yang dihadapi oleh Tim Satgas Karhutla dalam meredam api dari darat sangat terlihat," tambah Rachmad, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Jambi.
Rachmad menekankan bahwa upaya pemadaman dari udara adalah yang paling efektif untuk menjangkau titik api terpencil di lokasi.
Selain faktor ulah manusia, fenomena El Nino juga diakui sebagai salah satu penyebab kebakaran lahan yang merajalela.
El Nino merupakan kondisi pemanasan permukaan laut di bagian tengah dan timur Samudra Pasifik, yang berdampak pada penurunan curah hujan di wilayah sekitarnya, termasuk Indonesia.
Fenomena El Nino diperkirakan akan terus berlangsung hingga bulan September atau Oktober mendatang.
Karena keterbatasan manusia dalam mengatasi fenomena alam ini, Rachmad kembali menghimbau masyarakat untuk tidak memicu api, terutama di lahan yang kering dan rawan kebakaran.
"Kuncinya sederhana, kesadaran masyarakat dalam tidak menciptakan api. Kita harus menghindari dampak buruk, seperti yang terjadi pada jalan tol yang tertutup kabut asap," tegas Rachmad.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), hingga Agustus 2023, tercatat lebih dari 131 hektar lahan di Ogan Ilir telah terbakar.
Beberapa daerah yang rentan terhadap kebakaran antara lain Kecamatan Indralaya Utara, Pemulutan, Pemulutan Barat, dan Tanjung Batu.
"Telah lebih dari ratusan hektar lahan yang terbakar. Baru-baru ini, di sekitar Tol Palindra, sekitar 9 hektar lahan hangus terbakar," kata Edi Rahmat, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Ilir.
(kat/fna)