Wakapolda Bengkulu, Brigjenpol Agus Salim.
Sumber :
  • Miko

Polda Bengkulu Bentuk Tim Satgas Deteksi Titik Panas Kebakaran Hutan dan Lahan

Rabu, 30 Agustus 2023 - 15:45 WIB

Bengkulu, tvOnenews.com - Provinsi Bengkulu memiliki 9 kabupaten dan satu Kota, dan 7 diantaranya berada di sepanjang garis pantai. Dari pantauan deteksi titik panas, ke tujuh wilayah tersebut menunjukkan potensi titik panas.

Disampaikan Wakapolda Bengkulu, Brigjenpol Agus Salim terkait dengan potensi dan deteksi titik panas yang dilakukan perlu adanya sinergitas dan kolaborasi dari berbagai instansi berikut elemen masyarakat ditingkat bawah, mengingat potensi titik panas yang akhirnya menjadi titik api dari kebakaran lahan yang terjadi bukan hanya disebabkan akan alam melainkan dari kelalaian manusia.

"Ditempat kita (Bengkulu) ada daerah rawa yang berpotensi terjadi kebakaran, tetapi ada memang pembakaran lahan, pembukaan lahan," ungkapnya.
 
Sejak 2021 hingga 2023 setidaknya ada 18 kasus kebakaran lahan atau hutan, dan ada di Bengkulu Tengah salah satunya ditetapkan tersangka atas kasus pembakaran lahan yang berdampak pada kebakaran lahan secara meluas. 
 
Untuk memvalidasi deteksi titik panas melalui alat dan aplikasi yang dimiliki Polri tentunya harus di kolaborasikan dengan berbagai pihak agar deteksi dini serta pencegahan dapat segera dilakukan. Mengingat alat ini hanya bersifat memberikan sinyal atau tanda terjadinya titik panas di wilayah dengan simbol warna merah, dan perlu dilakukan pengecekan langsung ke lapangan.
 
"Kita perlu membentuk tim kolaboratif yang melibatkan seluruh instansi terkait termasuk Polri untuk pencegahan kebakaran hutan, berikut dengan mitigasinya," kata Agus Salim.
 
Sementara itu, Tri Widiarto, Kepala BMKG Bengkulu, dari 9 kabupaten dan kota di Bengkulu, hampir seluruhnya berpotensi dan terpantau titik panas melalui alat pantau yang ada di BMKG, namun setidaknya hingga saat ini ada dua titik panas yang terkategori berat yakni kabupaten Seluma dan Kaur.
 
"Sepanjang garis pantai Bengkulu itu terpantau titik panas, namun yang berdampak besar itu ada di Seluma dan Kaur," kata Tri Widiarto.
 
Terkait dengan pengaruh El Nino dijelaskan Kepala BMKG, Bengkulu sendiri masuk Non Zom atau hujan sepanjang tahun karena dibawah garis ekuator. Saat ini Bengkulu mengalami Indian Ocean Dipole (IOD) yang merupakan fenomena interaksi lautan - atmosfer di Samudera Hindia yang dimonitor melalui perhitungan perbedaan nilai antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika (West Tropical Indian Ocean, WTIO) dengan perairan di sebelah barat Sumatera (Southeast Tropical Indian Ocean, SETIO). 
 

"Perlu diwaspadai bahwa curah hujan berkurang, untuk tingkat kekeringan masih dibawah normal, mengingat curah hujan masih terjadi di wilayah Kepahiang, Rejang Lebong dan Mukomuko, namun pada September hingga Desember nanti harus diantisipasi bencana Hidrometerologi, dimana terjadi banjir dan tanah longsor," jelasnya. (rgo/ade)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral