- Yoga Syahputra
Dugaan Pebisnis Narkoba Sukses di Sejumlah Barak Narkoba dan Judi Online di Kecamatan Medan Sunggal, Masih Beroperasi Hingga Kini
“Kita mendapatkan informasi, dan saya rasa rekan-rekan media dan masyarakat luas tahu, bahkan tidak tertutup kemungkinan aparat kepolsian pun sudah mendengar informasi ini. Sosok the god father Gang Pantai itu D dan O alias Oyok CS. Kalau H alias O itu mantan narapidana disebut kasusnya narkoba. Kedua sosok inilah yang diduga berperan membangun dan mendirikan serta memasukkan pasokan narko ke dalam lokalisasi. Mereka memakai satu sistem yang sudah sangat mengakar, melibatkan banyak orang,” ungkap Sastra.
Lalu ia mengungkapkan sistem yang dimaksud adalah, sistem saling menguntungkan.
“Kan ini lokalisasinya di pinggir Jalan Kelambir Lima. Aksesnya jalan menuju lokalisasinya strategis dilewati dan disinggahi. Apalagi sudah beroperasi lama dan terkesan aman dan nyaman. Jadi itu lokalisasinya berada di gang sempit yang padat penduduk, letaknya di pinggir bantaran sungai. Nah dugaan keuntungan yang diberi ke warga setempat itu ada peran nyata. Salah satu contoh, yang bisa datang dan menikmati surga narkoba dan perjudian online itu kebanyakan datang dengan sepeda motor. Nah parkirnya di depan lahan rumah warga di dalam gang dan parkir itu berbayar. Belum lagi ada yang menyediakan jasa sewa internet,” kata Sastra.
“Kalau lokalisasi ini terus dibiarkan meski sudah ditindak, namun eksis lagi, ini kan aneh dan perlu solusi agar segera ditutup total. Karena banyak waraga rusak karena narkoba. Tingkat kriminalitas pun meningkat karena untuk memenuhi kebutuham narkoba. Kan itu pecandu,” lanjutnya.
Ia pun mencontohkan jika polisi dan Pemerintah Kota Medan serius untuk menutup barak itu pasti akan terwujud. Contohnya wilayah Kampung Kubur yang terkenal akan hal itu.
“Dulunya siapa yang tak tau tempat apa itu Kampung kubur. Sekarang bisa kok ditutup total,” beber Sastra.
Sementara itu, mulusnya peredaran narkoba di Gang Pantai dan Gang Bersama, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, diduga karena ada oknum yang diduga sudah berkoordinasi dengan aparat ditingkat Polsek, Polrestabes dan Polda Sumut sampai ke pemerintah Kecamatan Sunggal.