- Tim TvOne/ Boris
Waspada Penyakit di Musim Kemarau: Kasus ISK dan ISPA pada Anak Meningkat di RSUD Talang Ubi Pali
Pali, tvOnenews.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali), Sumatera Selatan, menghadapi pengaruh cuaca panas musim kemarau yang berkepanjangan selama dua bulan terakhir terhadap kesehatan masyarakat.
Dampak cuaca panas musim kemarau yang berkepanjangan ternyata sangat memengaruhi kesehatan masyarakat di Kabupaten Pali. Selama bulan Agustus 2023, RSUD Talang Ubi mencatat jumlah pasien yang dirawat sebanyak 378 orang.
Menurut Vonni Widiastuti, Kasi Keperawatan RSUD Talang Ubi, pada Selasa (05/09/2023), penyakit yang paling umum ditemui adalah Infeksi Saluran Kemih (ISK). Dia mengungkapkan bahwa salah satu penyebab peningkatan kasus ISK adalah kualitas air yang buruk akibat kekeringan, yang dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri dalam tubuh.
"Selama bulan Agustus lalu, kami mencatat 378 pasien rawat inap di RSUD Talang Ubi. Penyakit yang paling mendominasi pada bulan tersebut adalah ISK, dan kami menduga bahwa musim kemarau saat ini mungkin menjadi penyebabnya. Misalnya, keterbatasan pasokan air bersih karena kekeringan dapat memicu penyakit ini," ungkapnya.
dr. Novalina Br Kaban, Dokter di Poli Anak RSUD Talang Ubi, menjelaskan bahwa musim kemarau juga dapat berdampak buruk pada kesehatan tubuh, terutama pada anak-anak. Selain risiko dehidrasi akibat kekeringan, berbagai faktor seperti bakteri dan virus dapat menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Beberapa penyakit yang terkait dengan ISPA antara lain Flu, Batuk, dan Campak.
Dalam konteks ini, dr. Novalina Br Kaban menyarankan kepada masyarakat dan orang tua untuk menggunakan pelindung saat beraktivitas di luar rumah, seperti memakai masker.
"Sejak musim kemarau ini, ISPA adalah penyakit paling umum yang kami temui di Poli Anak. Dari semua pasien, sekitar dua per tiga mengalami batuk dan pilek sebagai keluhan utama. Selain itu, sejak bulan lalu hingga bulan ini, kasus campak juga meningkat di daerah kami, dengan hampir sepertiga dari jumlah pasien terkena campak. Penyakit campak umumnya menyebar melalui percikan batuk, jadi peningkatan kasus batuk dan pilek di daerah kami meningkatkan risiko penularan campak," jelas dr. Novalina Br Kaban.