- Tim TvOne/Kurnia
Harga Beras Bulog SPHP di Tanjungpinang Melambung Jadi Rp57.500 Per 5 Kg
Tanjungpinang, tvOnenews.com - Harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) terjadi kenaikan senilai Rp 8 ribu per 5 kilogramnya.
Kenaikan beras SPHP ini sudah terjadi sejak 1 September yang lalu. Yang sebelumnya hanya hanya Rp 9.950 per kilogram atau Rp 49.750 per 5 kilogram, kini telah menjadi Rp 11.500 per kilogram atau Rp 57.500 per 5 kilogram.
"Iya sudah naik, saat ini Rp57 ribu satu karung 5 kilogram, sebelumnya Rp 49 ribu sudah naik dua minggu lalu. Beras premium naik juga, Rp 1.000 sampai Rp 1.500 per kilogram," ujar Ahong, salah satu pedagang beras di Pasar Bintan Center Tanjungpinang, Selasa (12/9/2023).
Walaupun harga beras ini naik, tidak banyak terpengaruh dengan minat masyarakat. Masyarakat tetap terpaksa membeli beras tersebut, walaupun harganya melambung tinggi.
"Memang sudah naik, ya mau bagaimana lagi, kita tetap harus beli. Jika tidak beli ya tidak makan, karena ini beras paling murah," ungkap Lia salah seorang pembeli beras SPHP.
Sementara itu, Kepala Bulog Tanjungpinang, Meizarani menerangkan, pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bappenas) resmi menaikan harga beras SPHP per 1 September yang lalu.
Menurutnya, kenaikan harga beras disebabkan terjadinya gagal panen dan kenaikan harga gabah petani.
"Pemerintah Bapanas menaikan menjadi Rp11.500 per kilogram untuk di wilayah kepri. Sebelumnya Rp 9.950 per kilogram," kata Meizarani.
Kendati demikian, beras SPHP masih diminati oleh masyarakat. Sebab, selain harganya yang paling murah, beras tersebut juga memiliki kualitas yang bagus.
Meizarani merencanakan, stok beras SPHP yang tersedia untuk memenuhi sejumlah Kabupaten Kota yang ada di Kepri masih aman, dengan total 2.100 ton. Di Gudang Bulog Tanjungpinang sendiri, terdapat 1.400 ton beras SPHP.
"Yang sedang dalam pengiriman ada 1000 ton. Kalau kita lihat stok saat ini memang aman untuk memenuhi kebutuhan menjelang akhir tahun," kata Meizarani.
Atas kenaikan harga beras jenis medium tersebut, Disperindag Kepri turut melakukan sidak ke Gudang Bulog yang ada di Kota Tanjungpinang.
"Kita melakukan pemantauan terkait stok dan harga beras di Tanjungpinang. Ada beberapa titik yang kita kunjungi, yakni di Bulog dan beberapa distributor," ujar Andri, Pengawas Perdagangan Disperindag Kepri.
Sidak ini, bertujuan untuk melihat kesiapan stok beras dalam menghadapi penghujung Tahun 2023 ini. Menurut Andri, kenaikan harga bahan pokok memang kerap terjadi saat akhir tahun.
"Jadi kita harus antisipasi dengan cepat. Untuk di Kepri, kebutuhan di Kepri per tahunnya sebanyak 33 ribu ton beras. Di Tanjungpinang, per bulannya 200 ton," ungkapnya.
Dia menerangkan, harga beras di Kepri juga mengalami kenaikan, baik jenis medium maupun premium. Menurutnya, kondisi ini terjadi disebabkan jumlah produksi beras yang menurun.
"Ditambah lagi faktor cuaca, karena tren kenaikan harga sudah terjadi sejak Januari. Jika secara global, ada pelarangan ekspor dari India dan negara lainnya," pungkasnya.(ksh/haa)