- Tim TvOne/Ahmad Yudiansyah
Kemarau Melanda, Sawah Petani di Tiga Kecamatan di Lahat Terancam Puso
Lahat, tvOnenews.com - Puluhan hingga ratusan hektare sawah masyarakat Kabupaten Lahat Sumatera Selatan yang tersebar di tiga Kecamatan terancam gagal panen atau puso akibat kemarau yang melanda. Tiga wilayah Kecamatan yang terancam gagal panen tersebut meliputi Kecamatan Lahat, Kecamatan Tanjung Tebat dan Kecamatan Merapi Timur.
Menurunnya intensitas hujan yang mengakibatkan kemarau yang terjadi di Bumi Seganti Setungguan ini, disinyalir akibat El-Nino. Tanda-tanda kekeringan mulai nampak dibeberapa bagian wilayah Kabupaten Lahat, terlihat dari kondisi tanah yang mulai retak, serta daun padi yang menguning saat siang hari.
"Jika tidak disiram tanaman padinya, tidak ada hujan satu bulan ke depan ataupun tidak ada langkah antisipasi, maka sawah-sawah statusnya naik dari ringan, sedang, berat dan puso. Terutama dilihat dari tanah yang mulai retak," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPH dan Nakan) Kabupaten Lahat, Eti Listina SP MM melalui Kabid Ketahanan Pangan dan Holtikultura, Ahmad Firdaus SP MM, Senin, (18/09/2023).
Ditambahkan Ahmad Firdaus, sebelumnya memang sempat Kabupaten Lahat diguyur hujan. Namun jika terus cuaca panas dan tidak ada upaya penyiraman, maka areal persawahan akan terancam sesuai tingkatan.
"Kalau dilihat rata-rata sudah panen, karena petani sudah baca berita berita yang berkaitan dengan El-Nino," ujarnya.
Menurut BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) melalui BPBD Lahat, dampak El Nino atau terjadi pengurangan curah hujan diprediksi di bulan Juni, Juli dan Agustus. Fenomena tersebut akan menyebabkan kemarau atau mundurnya musim penghujan bahkan berdampak kepada berbagai sektor termasuk pertanian. Dampak negatif El Nino yaitu menyebabkan kekeringan sumber air bersih, berpotensi gagal panen pada sawah.
Sementara Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPH dan Nakan) Kabupaten Lahat mengklaim bahwa pihaknya tetap menyusun langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak El Nino bagi pertanian.
Dikatakan Eti Listina pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah mitigasi ancaman dampak El Nino ataupun ancaman kekeringan akibat musim kemarau panjang dan ekstrim sehingga dapat mengggangu produksi pangan.
Disampaikannya, sehubungan dengan hal tersebut sudah dilakukan langkah-langkah antisipasi, yakni memberikan bantuan benih padi Inbrida dan sarana produksi (pupuk) total seluas 6.500 ha kepada petani (Kelompok Tani) yang tersebar di 24 Kecamatan yang bersumber dari APBN (4.000 Ha) dan APBD Kabupaten Lahat (2.500 ha). Termasuk bakal memberikan bantuan pompa air.
"Membentuk Gugus Tugas El Nino dan memberdayakan Brigade-brigade (Alsintan, Proteksi dan Hortikultura). Kemudian mensiagakan pompa-pompa air di Brigade-brigade Alsintan dan pemanfaatan sumber-sumber air lainnya (embung, sungai, sumur resapan)," ujarnya.
Kemudian, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan juga mendorong percepatan tanam dengan menggunakan benih yang tahan kekeringan/OPT dan genjah di wilayah-wilayah irigasi dan yang masih ada sumber airnya. Mendorong petani untuk mengikuti Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan skema KUR pertanian. Serta meningkatkan kordinasi dengan instansi terkait baik vertical maupun horizontal.
"Kita juga meningkatkan penyuluhan tentang pemanfaatan informasi iklim, budidaya hemat air, pendampingan dan kesiagaan oleh Tenaga Penyuluh Lapangan (PPL) dan Petugas Pengendali Organisme Pengggangu Tanaman (POPT) di lokasi-lokasi yang berpotensi mengalami kekeringan," pungkasnya.(ayh/haa)