- Tim tvOne/Miko
Kuota BBM Jenis Bio Solar di Bengkulu hanya 14 Persen, Antrean Kendaraan Mengular hingga Berhari-hari
Bengkulu, tvOnenews.com - Pemprov Bengkulu mengusulkan ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH MIGAS) untuk kebutuhan daerah sebanyak 721,6 ribu kiloliter diperuntukkan bagi transportasi umum, orang, barang dan logistik, perikanan dan nelayan, serta usaha mikro.
Namun kebutuhan kuota itu hanya disetujui BPH MIGAS 106,6 ribu kiloliter atau 14 persen dari kebutuhan. Ini disampaikan Kepala Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Donni Swabuana.
"Kebutuhan yang diusulkan 721,6 ribu KL disetujui hanya 106,6 ribu KL. Dari pasokan saja sudah tidak mencukupi untuk kebutuhan hingga 31 Desember," jelas Donni, Jumat (20/10/2023).
Parahnya lagi, meski kebutuhan hanya disetujui 106,6 ribu KL dikurangi lagi oleh BPH MIGAS terhitung pada 1 Oktober 2023 sebanyak 7.000 KL. Pengurangan ini, sayangnya tidak diberitahukan pada Pemprov Bengkulu.
"6,8 persen kuota dikurangi itu sayangnya Pemprov Bengkulu tidak diberi tahu pengurangan itu oleh BPH MIGAS. Kami tahu ada pengurangan setelah dapat surat dari website resmi BPH MIGAS," ungkapnya.
Sementara itu, Area Manager Communication Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, memastikan pasokan solar bersubsidi aman, tidak ada pengurangan ke SPBU. Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) bio solar dari kuota 98.716 KL, sudah direalisasikan sebanyak 83.116 KL. Konsumsi rata-rata harian untuk solar JBT ada di angka 250-320 KL per hari.
"Antrean terjadi karena banyak yang beli BBM subsidi, padahal kami menyediakan produk lain yang sejenis, ada Pertamax series untuk gasoline dan dex series untuk gasoilnya," jelasnya.