- Tim tvOne/Daud Sitohang
Dituding Lakukan Dugaan Malapraktik yang Sebabkan Bayi Meninggal, Ini Penjelasan Pihak Puskesmas Parapat
Simalungun, tvOnenews.com - Kepala Puskesmas Parapat, Yanthi F Purba, menjelaskan bahwa bayi perempuan pasangan Topan Bakkara dan Harmilawaty sebelumnya lahir dengan normal dan langsung menangis. Yanthi juga menyebutkan tidak ada masalah selama proses persalinan.
“Proses persalinan berjalan normal dan lancar, sehingga sehari kemudian keluarga tersebut kemudian diperbolehkan pulang kembali kerumah mereka,” sebut Yanthi.
Yanthi menyebutkan, sehari setelah lahiran bidan EA juga melakukan kontrol dengan mendatangi rumah mereka guna melihat keadaan ibu dan bayi, dan keadaan bayinya sangat baik begitu juga keadaan ibunya juga bagus.
“Memang saya tanya langsung bidannya, bagaimana proses lahiran dan memang ari-arinya agak susah keluar jadi dilakukanlah manual plasenta. Setelah itu, dia periksa dan itu harus dibalikkan plasentanya dan diperiksa lengkap semuanya. Pada saat itu keadaan ibu juga sampai besoknya dalam keadaan baik dan tidak ada masalah apa-apa dan keluhannya tidak ada,” katanya.
Sementara itu, bidan berinisial EA mengaku, saat proses persalinan sudah melakukan pemeriksaan VT dan masih buka 3, kemudian dilakukan pemantauan pada ibu bayi dan sekitar jam 16.00 WIB dilakukan pemeriksaan dalam lagi dan bukaannya 6 cm kemudian tanda vital, tekanan darah semuanya baik.
“Proses persalinan pada waktu itu berjalan lancar, pada hari persalinan kami melakukan pemantauan pada ibu bayi dan sekitar jam 19.00 WIB, si ibu merasa ingin mengedan dan ketuban langsung pecah, dan tak berapa lama bayi lahir normal dan langsung menangis, merah dan semua badan aktif dan dilakukan pemotongan tali pusat oleh bidan, dan tidak ada masalah pada waktu itu,” ujar EA.
Sebelumnya diberitakan, seorang bayi yang baru berusia lima hari meninggal dunia. Bayi perempuan pasangan Topan Bakkara (38) dan Harmilawaty (29) meninggal diduga karena tertelan air ketuban. Harmilawaty, yang merupakan ibu bayi sebelumnya menjalani proses persalinan di Puskesmas Parapat dan ditangani oleh bidan berinisian EA. Diduga bidan tersebut tidak melakukan penyedotan air ketuban yang sempat tertelan oleh sang bayi. (dsg/wna)