- Tim tvOne/Sukri
Liga 2 PSMS Medan Vs PSPS Riau Ricuh, Begini Kondisi Stadion Baharoeddin Siregar
Deli Serdang, tvOnenews.com - Pertanding Laga krusial PSMS Medan Vs PSPS Riau berakhir ricuh, hasil imbang yang dilakoni kedua klub menjadi pemicu kerusuhan suporter di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sabtu (9/12) sore.
Tampak inventaris stadion yang berada di dalam lapangan porak porandan, suporter PSMS Medan meluapkan amarahnya lantaran PSMS Medan dirasa gagal melewati laga krusial untuk masuk ke babak 12 besar. Karena sebelum seri lawan PSPS, tim PSMS kalah 1-2 lawan Semen Padang pekan lalu. Ini berarti dua laga di hadapan pendukungnya, Rachmad Hidayat dan kawan-kawan hanya mendulang satu poin.
Imbasnya, langkah PSMS untuk merengkuh tiket ke Babak 12 Besar Liga 2 tertunda dan makin rawan. Padahal, jika menang lawan PSPS hari ini, tiket itu sudah di tangan.
Kini, PSMS masih berada di peringkat ketiga dengan 16 poin. Dan, penetuan masuk ke Liga 2 di laga terakhir lawan Sriwijaya FC pekan depan.
Mulai dari gawang, bench pemain dan pelatih, papan billboard di pinggir lapangan, hingga tribun penonton tak luput dari amukan suporter PSMS Medan.
Suporter PSMS melampiaskan kekecewaan atas hasil imbang 0-0 tim berjuluk Ayam Kinantan itu lawan PSPS, begitu wasit Ridwan Pahala meniup tanda laga berhenti, suporter PSMS masuk ke lapangan secara membabi buta.
Permainan tim kesayangan anak Medan ini dianggap tidak memuaskan, mulai dari peluang yang banyak terbuang percuma hingga salah passing. Sejak babak pertama, striker Jose Valencia berkali-kali mendapat peluang emas, namun tak berbuah gol.
Pada menit ke-25 misalnya, Jose yang sudah berhadapan dengan kiper PSPS, gagal melesatkan tandukan kepalanya yang malah mendarat di tangan kiper.
Begitu juga pada menit ke-44, Jose mendapat peluang dari serangan balik, namun tendangannya masih lemah hingga lagi-lagi mampu ditangkap Ismail Hanafi, kiper PSPS. Begitu juga di babak kedua, Jose Valencia dan Ikhsan Chan yang berpeluang mencetak gol, tetap gagal.
Penonton yang mulai emosi, meminta dan berteriak ke pelatih PSMS Miftahuddin Mukson untuk memasukkan Nico Malau yang dikenal sebagai Super Sub, yang kerap berhasil menyelamatkan tim.
Namun, hingga injury time, pemain asal Sumut itu tak juga dimasukkan. Mukson memasukkan pemain lain dan hingga laga usai, skor 0-0 tetap bertahan.
"Mukson anj*ng", berkali-kali diucapkan ke pelatih tersebut. Bahkan botol air mineral dilemparkan ke arahnya begitu masuk ke lorong ruang ganti.
Pertandingan ini sejatinya sejak awal sudah penuh drama. Pasalnya, pihak PSPS Riau sempat menolak masuk ke lapangan saat waktunya kickoff. Padahal skuat PSMS sudah masuk ke lapangan, namun tim tamu enggan menyusul.
Hal tersebut buntut dari penunjukan wasit Ridwan Pahala. Dalam surat protes yang dilayangkan PSPS, disebutkan wasit itu masih dalam masa hukuman Komisi Disiplin.
"Dengan surat ini kami klub PSPS Riau keberatan dengan ditunjuknya Ridwan Pahala (wasit tengah) yang sama-sama kita ketahui sedang mendapat sanksi pembinaan perangkat pertandingan selama dua pekan," papar Manajer PSPS Edward Riansyah dalam surat yang beredar, yang ditujukannya ke Komdis PSSI, tertanggal 9 Desember 2023.
Edward memohon untuk dilakukan evaluasi dan saudara Ridwan Pahala diganti oleh wasit/perangkat pertandingan lainnya.
Laga PSMS vs PSPS sendiri akhirnya digelar setelah 30 menit terlambat lewat berbagai komunikasi. Dan, setelah 2 x 45 menit pertandingan berakhir 0-0. (asr/wna)