- Syaren
Babak Baru Perseteruan dengan Ketua DPRD, Pj Bupati Tapteng Disebut Akan Memilih Paslon AMIN
“Bahwa itu fitnah yang keji. Saya ke sini sebagai Pj Bupati perintahnya Presiden, Menteri untuk menegakkan netralitas,” katanya mengawali.
Menurut Sugeng Riyanta, pasca dilantik sebagai Pj Bupati Tapteng, masyarakat sudah bisa menilai langkah-langkah yang ia lakukan di Kabupaten Tapteng.
“Publik juga bisa menilai langkah-langkah yang saya lakukan, adalah konsisten menegakkan netralitas. Dan sekarang semua sudah berterima kasih dari partai partai, di luar partai tertentu yang selama ini diuntungkan tidak netralitasnya ASN. Semua berterima kasih, bahwa di lapangan sudah ada perubahan,” ungkapnya.
“Mereka punya peluang, arena yang sama untuk berkontestasi. Nah, kalau kemudian ada framing seperti itu. Bagi saya framing untuk mendelegitimasi saya. Kalau memang benar tujuan dia baik, kalau saya dibilang mendukung paslon nomor satu. Nah itu kan yang mereka usung. Lalu untuk apa dia masalahkan itu? Harusnya diam-diam saja kan. Karena tujuannya bukan itu. Dia sedang memframing untuk mendelegitimasi saya, agar masyarakat percaya dengan omongan dia,” papar Pj Bupati Sugeng.
Sehingga menurut Sugeng, tujuannya hanya satu, menghendaki dirinya agar tidak lama menjabat sebagai Pj Bupati Tapteng. “Karena kalau saya lama di sini sampai setahun, pasti saya akan terus menegakkan netralitas. Maka orang-orang yang curang akan banyak tidak punya ruang gerak,” katanya.
Sugeng yang sebelumnya menjabat Wakajati Bangka Belitung (Babel), juga menduga bahwa perseteruannya dengan Ketua DPRD Tapteng, Khairul Kiyedi Pasaribu berawal pasca penonaktifan Nursyam (N) dari jabatan Kepala Dinas Kesehatan atas dugaan pelanggaran disiplin berat ASN.
“Yaitu melakukan pungli atau pemotongan atas Biaya Operasional Kesehatan (BOP) dan Jasa Pelayanan Kesehatan (Jaspel) sebanyak 50% jasa para pegawai bidang kesehatan, dokter, bidan dan perawat,” jelasnya. (ssg/nof)