- Kurnia
Hilang 4 Hari, Remaja Berkebutuhan Khusus di Kepri Ditemukan Tewas Mengapung di Laut Tanpa Tangan
Tanjungpinang, tvOnenews.com - Seorang remaja berkebutuhan khusus di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ditemukan meninggal dunia, usai hilang selama empat hari akibat terseret arus parit.
Korban bernama Rahmat Nurhakim (14) ini dinyatakan hilang sejak Kamis (4/1/2024) sekitar pukul 14.00 WIB. Kini remaja tersebut berhasil ditemukan di Sungai Sudip, Jalan Panglima Dompak oleh nelayan sekitar, Senin (8/1/2024) sekitar pukul 10.30 WIB.
“Korban bernama Rahmat Nurhakim yang sempat hilang di sekitar parit Jalan Satria. Sempat dilakukan pencarian oleh tim gabungan SAR," ujar Kanit Reskrim Polsek Tanjungpinang Timur, Iptu Apriadi di lokasi penemuan korban.
Apriadi menerangkan, korban ditemukan dalam kondisi tersangkut di akar pohon mangrove di Sungai Sudip tersebut. Tubuh dan wajah korban sudah menggelembung, serta kedua tangan sudah menghilang.
”Kalau kita lihat tersangkut di akar bakau, kondisinya sudah menggelembung, membiru, kedua tangan sudah tidak ada atau hilang," ungkapnya.
Ia memastikan, bahwa jasad tersebut memang anak berkebutuhan khusus, yang sempat hilang terseret arus parit di Jalan Satria. Sebab, ciri-ciri pakaian yang dikenakan korban cocok dengan apa yang dilaporkan oleh pihak keluarga.
“Yaitu mengenakan baju putih dan celana pendek warna hijau. Dan akan kita pastikan dengan visum RSUP. Dari penglihatan kita juga mengarah ke anak tersebut," sebutnya.
Penata Kelola Pencarian dan Pertolongan Bagian Operasi Basarnas Tanjungpinang, Edy Maryadi juga mengatakan jasad yang yang ditemukan merupakan Rahmat Nurhakim (14) remaja berkebutuhan khusus yang selama empat hari dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan.
“Benar korban adalah yang kita cari. Jarak dari lokasi korban hilang di parit sekitar pemukiman ke tempat korban ditemukan sekitar dua kilometer," ujar Edy.
Sementara menurut Erwanto, nelayan yang pertama kali menemukan jasad korban, awalnya ia hendak mengangkut bubu ketam. Namun, Erwanto dikagetkan dengan sosok mayat, yang tersangkut di akar pohon mangrove.
“Sudah menggelembung, posisi telentang dan mengenakan baju putih. Sesuai dengan ciri-ciri anak yang hilang," pungkasnya.
Sebelumnya, warga sekitar sempat melihat korban bermain ditengah hujan, dekat parit yang terletak di Gang Satria 6, Jalan Satria, Kelurahan Pinang Kencana, Kota Tanjungpinang.
“Tetangga ada yang nampak anak saya, jam 2 an kemarin, dia di tepi parit. Saat ini SAR sedang melakukan pencarian," ujar Yani, orang tua korban, Jumat (5/1/2024).
Yani mengakui, bahwa anaknya tersebut tidak mengetahui jalan pulang jika bermain jauh dari rumah. Sebab, korban merupakan anak berkebutuhan khsus, yang tidak bisa berbicara.
Biasanya, kata Yani, anaknya itu selalu ada di rumah, ketika ia pulang kerja. Bahkan, korban juga tidak berani keluar rumah, jika sedang hujan.
“Tapi tidak tau kenapa kemarin dia keluar. Dia pergi, pulang tapi pergi lagi. Baru tidak pulang pulang," ungkapnya.
Mengetahui korban tidak kunjung pulang, Yani dan suaminya langsung melaporkan ke Ketua RT setempat, dan melaporkan ke Kantor SAR.
“Kemarin kan hujan, takutnya dia ke parit dekat rumah," tambahnya. (ksh/nof)