Cawapres Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin saat menjawab keresahan warga Lampung di acara Slepet Imin di Kota Metro, Lampung..
Sumber :
  • Pujiansyah

Kampanye di Metro Lampung, Cak Imin Kena Slepet Milenial dan Gen Z soal Pendidikan Hingga Penegakan Kasus Korupsi

Senin, 8 Januari 2024 - 18:28 WIB

Metro, tvOnenews.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Republik Indonesia, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin melakukan kampanye dengan dengan berdialog 'Slepet Imin' bersama Milenial dan Gen Z di  Kopi Alam Cafe, Kota Metro, Lampung, Senin (8/1/2024).

Cak Imin menjawab pertanyaan dan keresahan warga Lampung saat menyambangi Kota Metro dengan menyampaikan berbagai macam solusi saat di-slepet oleh masyarakat.

Saat dialog, Cak Imin dicecar beberapa pertanyaan dan diminta komitmen tentang sejumlah hal oleh para mahasiswa, diantaranya tentang sistem penerimaan pekerjaan, pangan, keadilan penggunaan lahan bagi petani, pendidikan, hingga penegakan kasus korupsi.

“Slepet terbukti masih memberikan ruang bagi siapapun untuk berbeda pendapat. Berbeda pilihan silahkan. Yang penting dilakukan analisa rasional dari seluruh agenda-agenda perjuangan pasangan calon yang ada," kata Cak Imin, Senin (8/1/2023).

Menurut Cak imin, suara perubahan itu suatu kebutuhan bukanlah omong kosong. Tetapi harus dilakukan perubahan secara nyata. "Kita yakin suara perubahan itu nurani. Perubahan itu menjadi kebutuhan, bukan sesuatu omong kosong tetapi harus dilakukan," bebernya.

Ketika ditanya soal keamanan dan tingkat kriminalitas yang terjadi di Lampung, Cak Imin menjawab, hal itu dikarenakan sedikitnya lapangan kerja sehingga terjadinya krisis ekonomi.

“Kejahatan itu adalah akibat, sebabnya tentu minimnya pemerataan yang ada, sehingga terjadi kesenjangan ekonomi. Kalau Amin (Anies - Muhaimin) menang tidak ada lagi pembiaran terhadap pengangguran," timpalnya.

Cak Imin juga menyampaikan, dalam menjaga pertahanan di Indonesia ini ada dua jenis yang harus dijaga yaitu militer dan pangan.

“Untuk pangan sudah jelas ya. Kemudian untuk militer kita harus memprioritaskan belanja pertahanan. Saya bilang, hajat negara harus ada prioritas. Pertahanan kita itu yang paling beda, ada di depan mata perang siber. Bahkan, Kementerian Pertahanan bisa di-hack. Itu yang tidak diperhatikan," tandasnya. (puj/nof)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:27
01:57
01:34
01:06
02:16
06:07
Viral