- tim tvOne/Sri Gustina Hasan
Jelang Ramadhan Kebutuhan Pangan Bertahan Tinggi, Berikut Tanggapan Pengamat Ekonomi Sumut
Medan, tvOnenews.com - Mendekati bulan suci Ramadhan, harga sejumlah komoditas di Kota Medan mengalami kenaikan seperti harga daging ayam, cabai, telur, beras dan bahan pokok lainnya.
Harga daging ayam broiler misalnya ditransaksikan hari ini dalam rentang Rp34.000 hingga Rp37.000 per kilogramnya.
Kenaikan sejumlah komoditas pangan, menurut pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, dipicu karena naiknya harga jagung yang menjadi mata rantai naiknya harga ayam saat ini.
"Kenaikan harga pakan ternak, justru akan mengakibatkan terjadinya kenaikan pada produk turunannya seperti daging ayam dan telur ayam. Kenaikan harga jual justru akan menekan produksinya," ucap Gunawan, Kamis (22/2/2024).
Harga jagung untuk wilayah Medan saat ini mencapai Rp7.000 per Kg, sementara harga jagung di Pulau Jawa berada dalam rentang Rp7.000 hingga Rp7.800 per Kg nya.
"Sehingga rantai pasok setelah produsen atau petani belum tentu diuntungkan dengan kenaikan harga jagung tersebut, terlebih konsumen," tambahnya.
Benjamin juga mengungkapkan, belum bisa dipastikan berapa besar keuntungan petani jagung saat ini. "Karena mahalnya harga jagung, akibat produksi yang berkurang. Selain daging ayam, harga telur ayam juga terpantau mengalami kenaikan, sekitar Rp100 hingga Rp150 per butir di wilayah Kota Medan. Meskipun kenaikannya belum merata.
Terkait harga beras jenis medium masih bertahan mahal di level Rp14.000 hingga Rp17.000 per Kg nya di tingkat pedagang dan pengecer. Meskipun mengalami penurunan, tetapi tetap bertahan tinggi.
Prediksinya, bulan Februari hingga Maret nantinya, musim panen padi tengah berlangsung. Namun, harga yang terbentuk belum mencerminkan bahwa panen mampu menekan harga beras secara signifikan.
Selanjutnya harga cabai merah dan cabai rawit ditransaksikan dalam rentang Rp65.000 hingga Rp70 ribu per Kg. Harga cabai di bulan Februari ini berpeluang untuk bertahan hingga pertengahan bulan Maret mendatang.
Dua faktor utama yang mempengaruhi pasokan menjadi terganggu yakni kemampuan petani yang berkurang untuk menanam kembali lahan cabainya (November 2023), kedua faktor cuaca yang tidak mendukung.
Menurut analisanya, sejumlah harga pangan tersebut, hanya cabai yang sejauh ini berpeluang untuk turun dalam waktu dekat. Kalau untuk daging ayam dan telur ayam, masih berpeluang turun namun terbatas. Walaupun nantinya harga jagung mengalami penurunan, bukan berarti harga daging ayam akan lantas turun. Karena peternak akan menghitung ulang harga keekonomiannya.
Sementara itu untuk beras Bulog yang diharapkan meredam potensi kenaikan harga di tengah masyarakat. Nyatanya tidak mampu menekan harga beras secara signifikan. (sgh/wna)