- tim tvOne/Romulo
Korban Keracunan Gas Tambang PT Sorik Marapi Mencapai 75 Orang
Mandailing Natal, Sumatera Utara - Hingga malam tadi, Kamis (22/2), korban yang diduga terpapar gas H2S dari perusahaan PT Sorik Marapi Geotermal Power (SMGP) yang berada di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) sudah berjumlah 75 orang. Lima di antaranya merupakan anak-anak.
Korban yang diduga terpapar gas tambang panas bumi dirawat di dua rumah sakit, 40 orang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan, dan 35 orang di Permata Madina.
Bupati Madina HM Jafar Sukhairi bersama Wabup Atika Azmi Utammi yang datang melihat kondisi korban menyayangkan peristiwa yang sudah terjadi berulang kali.
"Patut kita sayangkan bahwa kejadian ini sudah berulang kali," kata Sukhairi, Kamis (22/2/2023) malam.
Dikatakan Sukhairi, pihak Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) saat melakukan uji sumur V- 01 PT SMGP berada di lokasi.
"Apakah ini kesalahan teknis, atau hal lainnya kita serahkan kepada pihak yang berwenang," sebut Sukhairi.
Terkait dengan kondisi para korban, Sukhairi menyebutkan masih bisa ditangani dengan baik.
"Sampai saat ini menurut keterangan dari dokter, para korban masih bisa ditangani baik, dan belum ada yang kritis," katanya.
Sebelumnya, keracunan gas yang diduga dari aktivitas tambang PT SMGP terjadi pada pukul 19.15 WIB saat percobaan pembukaan lubang bor yang mengakibatkan menyebarnya gas H2S di sekitar lokasi hingga mengakibatkan warga mengalami muntah-muntah dan lemas.
Akibat kejadian itu, semua warga Desa Sibanggor Julu dan Sibanggor Tongga di evakuasi ke Desa Sibanggor Jae dan yang mengalami gejala keracunan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan dan Permata Madina untuk mendapatkan perawatan. (rsr/wna)