- istimewa - Antara
Gubernur Sumbar Bakal Perluas Ekspor Bumbu Rendang ke Berbagai Negara
Padang, tvOnenews.com - Gubernur Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah mengatakan akan memperluas pasar ekspor bumbu rendang dari daerah ini ke berbagai negara.
"Alhamdulillah ekspor bumbu rendang ini sudah berjalan, sekarang tinggal peningkatan ke beberapa negara lain," ujar Mahyeldi, di Padang, Jumat, saat menghadiri diseminasi laporan perekonomian provinsi dan penyampaian outlook perekonomian Sumbar.
Selain peran pemerintah daerah melalui dinas terkait, untuk memperluas jangkauan ekspor bumbu rendang ke berbagai negara ketersediaan bahan-bahan baku menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.
Gubernur menyakini ekspor bumbu rendang bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang kuat bagi masyarakat di Provinsi Sumbar.
Apalagi, kata dia, rendang sudah menjadi salah satu kuliner yang dikenal luas.
Mahyeldi mengatakan saat ini ekspor bumbu rendang baru dikirim ke Eropa dan beberapa negara-negara di Timur Tengah.
Rata-rata per bulannya Sumbar mengekspor satu hingga dua ton bumbu rendang.
"Ke depan yang akan kami perkuat itu kuantitas dan jangkauan pasar bumbu rendang," bebernya.
Pada kesempatan itu, mantan Wali Kota Padang dua periode tersebut mengatakan selain ekspor bumbu rendang, peningkatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta hilirisasi hasil pertanian juga menjadi kunci percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumbar Endang Kurnia Saputra mengatakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sumbar, lembaga itu menawarkan tiga solusi.
Pertama, Pemerintah Provinsi Sumbar perlu menguatkan sektor basis yang memiliki interlinkage dengan sektor lainnya.
Misalnya sektor pertanian dengan bidang yang mendukungnya.
"Misalnya pertanian tanaman pangan bisa dihilirisasi seperti minyak sawit," ucap Endang.
Kemudian, BI mendorong pemangku kepentingan untuk melakukan akselerasi investasi produktif. Artinya, sektor yang produktif seperti pertanian bisa membuat multiplier yang jauh lebih tinggi dari kondisi saat ini.
Terakhir BI menyarankan Pemerintah Provinsi Sumbar membuat cetak biru transisi yang menjadikan pariwisata sebagai sumber ekonomi baru. (ant/aag)