- Ilham Zulfikar
3.348 Hektare Sawah di Aceh Timur Rusak Imbas Banjir
Aceh Timur - Pemerintah Kabupaten Aceh Timur terus berupaya melakukan pendaataan kerusakan pasca banjir melanda kabupaten ini, pendataan sementara dilakukan di sektor pertanian, perikanan hingga infrastrukur umum yang rusak. Data sementara 3.348 hektare sawah di 20 Kecamatan rusak.
“Kita hari ini meninjau sejumlah titik area pertanian khususnya sawah petani yang terdampak banjir. Kita akan memetakan sejauh mana dampak yang timbul sehingga nantinya bisa terindentifikasi jumlah yang rusak,” ujar Bupati Aceh Timur H. Hasballah Bin H.M Thaib, SH ketika meninjau area sawah di Gampong Bandrong Kecamatan Peureulak, Sabtu, 8 Januari 2022.
Bupati turut meminta kepada Kepala OPD terkait melakukan inventarisasi terhadap kerusakan disektor lain, seperti fasilitas umum, jalan, jembatan, sekolah dan rumah warga.
“Pasca banjir memang terdapat sejumlah kerusakan. Tentunya kita sangat berharap musibah ini tidak terulang lagi sehingga akitivitas masyarakat normal kembali seperti biasanya ” imbuh Bupati.
Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Erwin Atlizar merilis data sementara jumlah luas tanam padi di Aceh Timur 5.298 hektare dari jumlah itu 3.348 hektare terdampak yang tersebar di 20 Kecamatan.
Sebanyak 136 hektare berada di kecamatan Indramakmur, 137 kecamatan Julok, Idi Timur 8 Hektare, Peudawa 204 Hektar, Birem Bayeun 221, madat 75, Rantau Peureulak 90 Hektare.
Banda Alam 64 hektare. Darul aman 89 nurussalam 247 hektare, peunari 567 Hektare, Peureulak Barat 62 hektare, peureulak Timur 40 hektare, Sungai Raya 640 hektare, Simpang Jernih 50 Hektare, Rantau seulamat 164 hektaer, Idi Tunong 443 hektar, Idi Rayeuk 12 hektar, Peureulak 33 hektar, dan Simpang Ulim 66 hektare. Sementara data padi Pusoe terdata seluat 172 hektare
“Sebelum batas terakhir tanggal 13 Januari 2022 data kerusakan terus kita update. Sehingga yang terdampak akan kita laporkan ke Provinis dan Kementerian. Data ini bisa jadi bertambah dan berkurang,” sebut Erwin.
Erwin menyebutkan rata- rata persawahan kabupaten Aceh Timur Januari ini telah memasuki masa semai dan masa tanam.
“Maka untuk kekurangan bibit dari dampak banjir ini akan kita lapor sehingga bisa membantu petani yang mengalami kerugian dalam musibah ini,” ujar Erwin seraya mengakui saat ini timnya telah meninjau dan mendata sejumlah area persawahan yang terdampak.
Untuk diketahui, sejak 1 Januari 2022 lalu kabupaten Aceh Timur dilanda banjir parah, puluhan ribu jiwa terdampak dalam musibah ini. Tidak hanya itu sejumlah fasilitas umum, lahan pertanian warga, rumah, dan fasilitas lain ikut tergenang. Ilham Zulfikar/Ner