Mengamuk, Ratusan Warga Bakar Pos Pengamanan Pabrik Smelter Timah di Pulau Bangka.
Sumber :
  • Tim Tvone/Frendy

Mengamuk, Ratusan Warga Bakar Pos Pengamanan Pabrik Smelter Timah di Pulau Bangka

Rabu, 12 Januari 2022 - 13:16 WIB

Bangka Tengah - Diduga kuat akibat berbuat curang dan tidak adanya perhatian ke masyarakat sekitar, ratusan warga Penyak Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah mengamuk, sehingga membakar Pos Pengamanan dan Pos penjagaan Pabrik Smelter Timah PT Mitra Stania Kemingking (MSK).
 
Selain itu, Tuntutan warga kepada Kepala Desa (Kades) Penyak Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terhadap PT Mitra Stania Kemingking (MSK), yakni harus angkat kaki.
 
Kades Penyak, Sapawi membenarkan adanya aspirasi warga yang kecewa terhadap PT MSK yang beroperasi di Desa Penyak. Kekecewaan itu diungkapkan warga saat terjadinya kericuhan di pos pengamanan PT MSP Desa Penyak.
 
"Ada warga yang menyebut tidak tahan lagi dengan PT MSK ini. Kami minta pak Kades agar PT MSK segera angkat kaki dari Desa Penyak," kata Sapawi, Selasa (11/01/2022) saat dihubungi melalui telepon seluler.
 
Sapawi menyebut ‘chaos’ terjadi spontan pada Selasa (11/01/2022) sekira pukul 06.30 WIB. Ratusan warga Desa Penyak menggunakan sepeda motor mendatangi Pos Pengamanan, yang kemudian terjadi insiden pembakaran pos tersebut.
 
Menurut dia, malam hari sebelum terjadi kericuhan tersebut. Di lokasi penambangan timah rakyat Desa Penyak datang sejumlah aparat penegak hukum. Informasi beredar bakal dilakukannya razia, hingga menimbulkan kepanikan warga yang berprofesi sebagai penambang timah.
 
"Ratusan warga akhirnya berangkat ke lokasi di pagi hari, hingga terjadi insiden pembakaran tersebut," terang Sapawi.
 
Lanjut Sapawi, warga awalnya spontan hanya ingin bertanya di pos pengamanan PT MSK, apakah ada razia atau tidak. Namun yang dijumpai warga, hanyalah sekuriti yang tidak tahu menahu hal itu. Situasi semakin memanas karena tidak ada satupun perwakikan PT MSK yang bisa menjelaskannya ke warga, hingga berakhir miskomunikasi.
 
"Kami aparat Desa Penyak bersama Polres Bateng saat itu juga langsung mengamankan situasi, agar tidak terjadi pengrusakan hingga penganiayaan," ujar Sapawi.
 
Dalam kondisi sedikit mencekam pagi itu, Sapawi menyebut beberapa sekuriti yang berada di tempat sempat ia amankan ke kantor Desa Penyak agar tidak terjadi sesuatu lainnya yang mengancam keselamatan jiwa mereka.
 
"Beberapa sekuriti yang kami amankan tidak apa-apa, semua aman-aman saja dan sudah pulang," ungkapnya.
 
Selain informasi bakal ada razia, pemicu lain amarah warga terhadap PT MSK ini tidak lain masalah CSR yang dijanjikan dahulu hingga sekarang belum terealisasi.
 
"CSR yang dulu berbentuk uang Rp1000/kg itu sampai sekarang tidak ada, hitung-hitungannya juga belum jelas berapa. Kami dari Desa Penyak sampai sekarang tidak menerima sepeser pun dana tersebut dari PT MSK, hingga tercetuslah keinginan warga kemarin agar PT MSK angkat kaki," katanya.
 
Agar masalah ini tidak berlarut-larut, Sapawi berharap agar pihak terkait berpartisipasi menyelesaikan masalah warga Desa Penyak ini. 
 
"Hari ini ada pertemuan di Kantor Bupati Bangka Tengah, semoga hasilnya memuaskan warga," harapnya.
 
Perwakilan PT MSK, Sutoyo mengaku tidak berada di tempat, ia juga belum mendapatkan informasi jelas.
 
"Saya di Kemingking, belum dapat ‘up date’ detilnya," kata Sutoyo melalui via WhatsApp, Selasa (11/01/2022).
 
Kapolres Bangka Tengah, AKBP Moch Risya Mustario membenarkan adanya peristiwa itu. Setelah mendapatkan informasi adanya ‘chaos’ di wilayah pertambangan PT MSK, pihaknya langsung mendatanginya dan melakukan pengamanan, agar tidak terjadi pengrusakan melebar hingga penganiayaan.
 
"Betul hari ini ada kejadian itu dan semua masih dalam proses penyidikan," kata AKBP Moch Risya. 
 
Adanya keributan yang semakin memanas, menyebabkan puluhan personil kepolisian Polres Bangka Tengah melakukan penjagaan ketat, mengantisipasi tidak ada korban jiwa di lokasi kejadian insiden ini. ( Frendy Primadana/Lno )

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:43
04:41
05:26
03:59
01:39
01:02
Viral